Kenali Batuk Kronis yang Mengancam Anak

 

Ada beberapa jenis batuk yang umum menyerang anak. Dengan mengenali jenis batuk yang menyerang, akan lebih gampang mengatasinya. Diantaranya:
  • Batuk 100 hari. Batuk 100 hari (batuk rejan) berlangsung selama sekitar dua bulan. Ciri khas batuk rejan adalah jika anak menarik napas dalam berbunyi, batuknya panjang atau lama hingga anak menjadi lelah dan lemas. Kadang-kadang juga disertai muntah. Batuk rejan ini disebabkan oleh bakteri Bordetella pertusis. Untuk mencegahnya, anak diberi imunisasi OPT (Oipteri, Pertusis dan Tetanus).
  • Batuk karena asma. Asma dapat menyebabkan batuk akut dan kronik. Pencetus asma akan merangsang produksi lendir dan penyempitan saluran nafas, sehingga menyumbat saluran nafas dan menimbulkan bunyi "mengi" (wheezing) dan batuk. Batuk karena asma dapat disebabkan perubahan cuaca, makanan, debu rumah, bulu-bulu binatang, asap rokok, serta gangguan emosi. Batuk ini juga bisa muncul bila anak sering menangis, tertawa, berteriak, atau terlalu lelah.
  • Bronkitis
    Bronkitis adalah infeksi saluran napas di bagian bronkus (cabang tenggorok) yang berlangsung lama dan berulang. Pada penderita bronkitis kronis, kadang-kadang disertai demam. Bronkitis harus segera ditangani, karena dikhawatirkan menyebabkan komplikasi yang dapat memperparah penyakit tersebut. Misalnya, menyebabkan pecahnya gelembung udara paru-paru (alveoli).
  • Tuberkulosis. Tuberkulosis atau TB, adalah penyakit paru-paru yang disebabkan oleh infeksi dari bakteri Mikobakterium tuberkulosis. TB merupakan penyakit menular dan dapat menyerang siapa saja di segala usia. Penyakit ini ditularkan melalui udara dari manusia ke manusia, dari orang dewasa ke anak-anak. Sementara jika anak yang menderita TB, mereka tidak akan menularkannya ke orang lain. Sampai sekarang belum diketahui mengapa penderita TB anak-anak tidak menularkan kepada orang dewasa atau kepada anak lain. Penyakit ini kadang-kadang juga ditularkan melalui air, seperti air susu sapi murni dan tumbuh-tumbuhan. Selain itu, perlu diketahui bahwa mereka yang tertulari belum tentu akan menderita batuk.
Untuk mencegah penularan penyakit ini, hindarkan anak dari penderita dan berikan imunisasi BCG sejak bayi untuk menimbulkan daya tahan tubuh bayi terhadap T8.

 



Artikel Rekomendasi