7 Makanan yang Wajib Diwaspadai Ibu Hamil

 

 
Fotosearch


 
Ketika sedang hamil mungkin Anda ngidam makanan-makanan tertentu. Tapi, tidak semua jenis makanan boleh disantap oleh ibu hamil.
Pertimbangkan terlebih dahulu beberapa jenis makanan ini yang belum menjadi pantangan untuk ibu hamil:

1. Rainbow Cake

-ASUMSI:
Warna cerah pada aneka fancy cake ini berasal dari pewarna buatan yang tidak aman, termasuk untuk ibu hamil.

-FAKTA:
Kue dengan pewarna buatan akan tampil dengan warna yang lebih cerah, stabil, namun tidak memengaruhi rasa. Meskipun warna merah pada RVC bisa dibuat dari bit dan warna biru untuk BVC bisa didapat dari bunga telang, pada aplikasinya, pewarna alami ini tak bisa memberikan efek serupa dengan pewarna buatan. Sebab itu kebanyakan pembuat kue memilih pewarna buatan.

2. Kue Bergelazur

-ASUMSI:
Dibalik cantiknya kue berglazur ini ada yang bilang bahwa glazur yang terbuat dari campuran gula bubuk, putih telur, dan air jeruk yang diaduk rata ini mengandung bahaya karena tidak mengalami proses pemanasan sama sekali.

-FAKTA:
Risiko keamanan pangan glazur berasal dari putih telur yang digunakan tanpa proses pemanasan. Telur yang tidak dalam kondisi bersih sangat riskan terhadap kontaminasi mikroba salmonella, penyebab sakit perut ringan pada orang sehat. Namun, jika kondisi Anda sedang drop saat terkontaminasi bakteri ini, racun tersebut akan berdampak lebih signifikan (diare, muntah, demam, kejang perut). Sebenarnya, pada suhu tinggi, mikroba ini akan mati, namun karena glazur tidak dipanggang/dipanaskan, risikonya jadi lebih tinggi. Asam dari penambahan air jeruk lemon pada adonan glazur hanya bisa menghambat pertumbuhan bakteri saja, tapi tidak bisa membunuhnya. Risiko lain dari glazur adalah risiko alergen dari albumin pada putih telur.

3. Lava Cake

-ASUMSI:
Lelehan tersebut merupakan adonan yang belum matang. Karena adonannya mengandung telur, jika belum matang, artinya tidak aman untuk dikonsumsi ibu hamil.

-FAKTA:
Lava cake memang tergolong undercooked cake. Sama seperti kasus pada cookies berglazur, risiko keamanan pangannya berasal dari telur yang ada dalam adonan cake. Tapi karena tetap melalui proses pemanggangan, bisa dibilang Lava Cake cenderung lebih aman dari adonan glazur yang ‘mentah’. Meski begitu, untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan, jika Anda ngidam menyantap Lava Cake di kafe favorit, beri pesan khusus pada pramusajinya untuk mematangkan sedikit lagi cake tersebut.

4. Takoyaki

-ASUMSI:
Sering kali bagian dalam takoyaki masih tampak basah dan tidak matang. Hal ini membahayakan bagi ibu hamil.

-FAKTA:
Dari segi keamanan pangan, yang menjadi lampu kuning dalam takoyaki adalah kebersihan dan kesegaran dari octopus atau potongan gurita yang digunakan. Seafood merupakan bahan yang perishable (mudah rusak), apalagi bila suhu penyimpanan dan teknik penanganannya tidak tepat. Penurunan kesegaran dan kualitas seafood sangat berisiko menyebabkan alergi. Kandungan histaminnya menjadi senyawa alergen yang berisiko bagi ibu hamil. Pada umumnya, ibu hamil akan mengalami penurunan imunitas akibat asupan makanan yang berkurang, terutama pada trimester pertama. Dalam kondisi imunitas yang relatif turun, ibu hamil jadi sangat mudah tertular alergi. Risiko lain muncul dari telur jika adonan belum matang.

5. Satai Domba Afrika

-ASUMSI:
Daging domba atau kambing mengandung kolesterol tinggi yang berbahaya untuk kesehatan. Seperti halnya sajian satai yang lain, sebaiknya dihindari oleh ibu hamil karena dikhawatirkan dagingnya (yang dimasak dengan cara dibakar) belum matang sempurna.

-FAKTA:
Ancaman kesehatan pada satai salah satunya memang berasal dari cemaran mikroba dari potongan daging yang belum matang sempurna. Apalagi jika proses handling selama pengolahannya tidak tepat sehingga terjadi cross contamination. Risiko lain muncul selama proses pemasakan yang akan  membentuk senyawa karsinogenik pada bagian daging yang gosong. Senyawa karsinogenik ini jika terkonsumsi akan menyebar di darah dan tentu saja bisa ‘menyerang’ janin Anda.

6. Steak Wagyu

-ASUMSI:
Lemak pada daging sapi adalah lemak jahat yang akan memicu peningkatan kolesterol dan risiko penyakit jantung. Ibu hamil harus menghindari makanan yang satu ini.

-FAKTA:
Daging wagyu alias American Kobe Beef sangat dipengaruhi oleh asupan pakan yang dikonsumsi selama sapi diternakkan. Proses pemeliharaan sapi untuk mendapatkan daging yang kualitas marbling-nya sempurna, bukanlah pekerjaan yang mudah. Wagyu kualitas prima mengandung komposisi asam lemak yang berbeda dari daging sapi biasa. Wagyu mengandung CLA (Conjugated Linoleic Acid) yang berpotensi menjadi senyawa anti-kanker. Lemak berpola marmer yang ada diserat daging merupakan jenis unsaturated fat yang meleleh saat dipanaskan. Tapi, secara umum, tentu saja kandungan lemak pada wagyu beef tergolong tinggi. Sebaiknya Anda lebih jeli dan cermat dalam memilihnya. Dan, ibu hamil pastikan untuk memesan steak yang well-done untuk menghindari kemungkinan cemaran mikroba dari daging yang belum matang sempurna.

7. Sayur dan Buah

-ASUMSI:
Mengonsumsi sayur dan buah adalah pilihan sehat. Tapi, tetap perlu hati-hati mengonsumsi makanan mentah. Sebaiknya hindari sayuran mentah karena dikhawatirkan keamanan pangannya.

-FAKTA:
Bakteri Escherichia coli sebenarnya bukanlah jenis bakteri baru. Jenis E. coli yang ditemukan di Eropa tahun 2011 merupakan strain terbaru yang tahan terhadap antibiotik dan menyebabkan efek penyakit yang sangat serius bahkan hingga kematian. Penyebarannya bisa berasal dari kotoran, liur, atau tinja manusia penderita diare, baik langsung dari penderita ataupun ‘dibawa’ oleh binatang seperti lalat atau tikus. Melihat hal ini, mengonsumsi sayuran mentah, terutama untuk ibu hamil, memang berisiko tinggi. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya Anda mengonsumsi salad dari sayuran kukus/rebus.

(FAR/PAS)

Baca Juga:

-3 Fakta Kebiasaan Makan Ibu Hamil
-4 Jenis Makanan yang Harus Dihindari Saat Ngidam
-Ragam Ngidam pada Ibu Hamil

 



Artikel Rekomendasi