Bahaya Rokok Buat Anak yang Harus Anda Baca

 

Fotosearch
Tidak mudah meninggalkan kebiasaan merokok, apalagi jika pasangan juga perokok aktif. Tapi dengan kehadiran anak, mungkin ini saatnya Anda dan suami mulai memikirkan untuk berhenti merokok!

- Asap Berbahaya. Saat merokok, Anda hanya mengisap 25 persen asap, sementara 75 persen sisanya diisap oleh orang di sekitar Anda. Jika Anda dan suami merokok, berarti 100 persen asap sudah Anda isap berdua. Asap rokok yang terserap tak hanya menurunkan kemampuan paru-paru dan merusak sistem peredaran darah, tapi juga meningkatkan risiko kanker serviks. Sementara bagi suami, rokok akan menurunkan produksi sperma yang sehat dan meningkatkan risiko kanker  usus besar. Rokok juga membuat Anda dan suami terlihat lebih cepat tua meski Anda menjalankan olahraga secara teratur. Nikotin dalam rokok merusak kolagen pada kulit yang membuat warna kulit menjadi lebih kusam dan berkerut.

- Polusi di Rumah. Menurut Sean Semple, pengajar sekaligus ilmuwan dari Institute of Occupational Medicine, The University of Aberdeen, Inggris, tingkat polusi asap di dalam rumah yang digunakan untuk merokok setara dengan polusi asap kendaraan bermotor di kota berpolusi seperti Beijing atau Mexico. Karena itu, tak jauh beda efek negatifnya dengan polusi asap knalpot, paparan asap rokok yang Anda terima setiap hari berisiko mempercepat proses penuaan pada mata. Racun dalam asap rokok membuat pembuluh darah di retina menyempit sehingga mengganggu penglihatan. Asap rokok juga memicu timbulnya glaukoma dan katarak. Glaukoma yang semakin parah dapat menimbulkan kebutaan.

- Ditiru Anak. Lingkungan sangat memengaruhi perilaku anak. Mereka belajar melalui observasi. Menurut Denise Kandel, psikiater dari Columbia University Medical Center & the Mailman School of Public Health, New York, AS, saat anak menyaksikan Bunda dan Ayah terlihat nyaman dan senang dengan merokok, kemungkinan besar dia akan melakukan hal yang sama saat beranjak remaja. Dengan kata lain, Anda memberinya tabungan perilaku. Sebelum kembali merokok, coba pikirkan efek jangka panjangnya bagi si kecil. Ingat, anak berperilaku dengan menduplikasi orangtuanya. Ironisnya lagi, WHO memperkirakan lebih dari setengah jumlah anak di dunia mengisap udara yang terpapar asap rokok di dalam rumahnya sendiri. Akibatnya, tak sedikit anak yang mengalami gangguan pernapasan.

- Buang Uang. Cobalah berhitung. Dalam satu tahun, Anda bisa menghabiskan dana sekitar Rp 7 juta jika setiap hari mengonsumsi satu bungkus rokok seharga Rp 20.000. Semakin banyak bungkus rokok yang Anda dan suami beli, semakin banyak uang yang Anda buang. Penelitian National Health Service di Inggris menyebutkan, saat merokok, otak berinteraksi dengan nikotin yang memicu keinginan untuk merokok lebih banyak dari waktu ke waktu, sehingga dana Anda untuk membeli rokok berpotensi semakin membengkak. Padahal bujet belanja rokok tersebut bisa Anda gunakan untuk kebutuhan lain yang lebih penting, seperti investasi pendidikan si kecil.

(RIN/ KAT)

Baca juga:
Asap di Sekitar Bayi
Bahaya Asap Rokok buat Bayi
Bahaya Merokok untuk Ibu Hamil
 

 



Artikel Rekomendasi