Step by Step Menyiapkan Makanan yang Sehat untuk Disantap

 

Dokumentasi Ayahbunda

Mikroorganisme dapat berkembang dengan cepat di dapur yang lembap, bahan makanan yang cara penyimpanannya tak benar, sampah makanan, peralatan yang belum kering, dan spons pencuci piring. Tentu Anda tak ingin makanan sehat yang Anda miliki tercemar. Untuk itu pastikan perlengkapan makan dan makanan Anda aman dengan cara di bawah ini.
 
Jika ada sisa makanan
Usai makan, malas membereskan makanan dan dibiarkan berlama-lama teridang? Jangan, deh, membiarkan sisa makanan di meja makan lebih dari 2 jam. Sebab jika lebih dari batas waktu tersebut, makanan sudah terkontaminasi oleh bakteri di sekitarnya. Dan, ini tentu saja dapat menyebabkan penyakit. Sebelum memasukkannya ke dalam kulkas,  simpan makanan sisa di dalam wadah tertutup, agar kelembapan makanan terjaga dan aromanya tidak tercampur dengan makanan lain. Umumnya, sisa makanan akan tetap aman di simpan dalam kulkas selama 3-5 hari. Namun jika tak yakin, lebih baik segera membuangnya. 

Misteri bak cuci piring
Meski terlihat bersih setelah digunakan, bak cuci piring tetap bisa menjadi sarang kuman dan penyakit. Terutama jika perawatannya tidak diperhatikan. Bayangkan, berapa banyak kuman yang mengendap di sana? Oleh sebab tempat ini kerap digunakan tidak hanya untuk mencuci piring, tapi juga untuk mencuci daging, ikan atau ayam dan bahan olahan lainnya. Itu mengapa, bersihkan bak cuci piring setelah Anda gunakan sesering mungkin dengan cairan disinfektan atau dengan 1 sendok teh klorin pemutih. Jangan lupa untuk  membuang kotoran yang menumpuk pada saringan dan keringkan bak cuci menggunakan lap.

Rahasia talenan 
Setelah menggunakan talenan untuk memotong daging mentah, jangan gunakan talenan tersebut untuk memotong bahan makanan lain. Jika memang hendak menggunakan talenan yang sama, Anda harus mencucinya terlebih dahulu dengan benar, yaitu dengan sabun dan air panas. Tujuannya agar kuman dan bakteri dari daging yang tertinggal di talenan tidak tercemar pada makanan lain. Lebih aman gunakan talenan yang berbeda untuk memotong daging, sayuran dan buah. Di pasaran saat ini banyak talenan aneka bentuk dan warna-warna menarik yang bisa Anda pilih.

Kalau buat steak sendiri
Di saat punya waktu luang, Anda mungkin ingin membuat steak sendiri. Dibuat ramai-ramai dengan anak, tentu bakal seru adanya.  Agar tingkat kematangan steak lebih akurat, gunakanlah termometer daging. Caranya, masukkan alat itu di bagian daging yang paling tebal. Pastikan termometer tidak menyentuh bagian tulang, karena tulang merupakan penghantar panas, sehingga hasilnya tak lagi akurat. Untuk temperaturnya, United State Development of Agriculture merekomendasikan sebagai berikut: 
-    Ikan: 63ºC
-    Daging sapi: 71 ºC 

Mencolek adonan kue
Kebiasaan mencolek adonan kue dan menjilat untuk memastikan semua rasa menyatu dengan pas, biasanya dilakukan dengan spontan. Namun sejak sekarang, sebaiknya jangan lakukan itu. Mengapa?  Karena dapat menyebabkan penyebaran bakteri E. Coli penyebab diare. Ketua penyelidikan di Clinical Infectious Diseases, Dr. Karen Neil mengungkapkan bahwa tepung berisiko tinggi terkena pencemaran dari bahan-bahan lain, terutama saat proses pembuatan hingga ke tangan konsumen. Telur mentah pun dapat menyebabkan infeksi Salmonella Enteritidis, bakteri yang ditemukan pada kulit telur.

Cek suhu kulkas
Banyak orang merasa tidak penting untuk menyetel temperatur kulkas dengan benar. Padahal, penting untuk Anda ketahui bahwa kulkas berfungsi untuk  memperlambat pertumbuhan bakteri dan meminimalisir risiko tertularnya penyakit. Jadi, mulai sekarang, s ebaiknya, kulkas diatur pada suhu 5ºC atau kurang. Saat memasukkan atau mengeluarkan makanan, usahakan melakukannya dalam waktu singkat, agar suhu dalam kulkas selalu terjaga. Jadi, hindarilah membuka pintu kulkas lama-lama apalagi jika di dalamnya ada menyimpan berbotol-botol ASI.

Jaga kebersihan dapur
Anda tentu memiliki spon aneka bentuk dan warna di dapur yang bisa Anda gunakan segera usai memasak. Namun membersihkan dengan lap atau spon  saja, apalagi Anda usai mengolah ikan dan daging tidaklah cukup. Jadi, bersihkan meja dapur dengan cara mengosokkan spon  yang diolesi sabun pencuci piring dan air panas. Mengelapnya dengan kain basah hanya akan membuat tampak bersih, namun sama sekali tak membunuh bakteri. Pastikan spon  dalam keadaan bersih dengan merendamnya di air panas, karena kotoran pada meja dapur dan spon  merupakan media pembawa bakteri.

Ayo, cuci piring!
Karena terburu-buru mengantar anak sekolah atau hendak pergi pergi, Anda membiarkan piring bekas pakai di bak cuci piring. Ternyata membiarkan tumpukan piring kotor di dalam wastafel terlalu lama, sama saja menghidangkan sup penuh nutrisi untuk bakteri. Jadi, terjadilah pesta bakteri. Jadi, sesibuk apapun luangkan waktu untuk mencuci piring secepatnya, satu per satu hingga bersih dan bilas hingga kesat, lalu letakkan pada tempat penirisannya, dan biarkan hingga kering. 

Kiat mencuci tangan 
Cuci tangan dengan air hangat dan sabun setidaknya selama 20 detik sebelum dan sesudah menangani makanan, terutama saat mengolah daging mentah, unggas,  dan ikan. Ini dikarenakan bakteri yang ada di bahan hewani lebih banyak daripada jenis makanan lain. Jika Anda memiliki luka di tangan, kenakan sarung tangan karet atau plastik saat mengolah makanan. Namun jangan kenakan sarung tersebut saat mencuci tangan karena sarung tangan dapat menyerap bakteri. Gosok seluruh permukaan tangan dengan benar pada air yang mengalir, lalu bilas hingga kering.

Lap kesayangan 
Lap dapur kerap menjadi benda yang dianggap tidak penting dibanding perlengkapan dapur lain. Padahal lap dapur merupakan sarang E. Coli dan bakteri berbahaya lainnya. Terutama bila Anda kerap menggunakan lap dapur untuk bermacam keperluan, seperti mengelap piring, membersihkan wastafel, menyeka kompor dan meja dapur. Begitu juga dengan lap untuk mengeringkan tangan dan peralatan dapur yang cenderung jarang diganti karena sekilas belum tampak kotor. Ingatlah bahwa cairan yang keluar dari daging, ikan, ayam, udang dan lainnya mengandung bakteri.  Karena itu lap yang dipakai untuk menyeka cairan tersebut harus dicuci dengan sabun sebelum digunakan kembali untuk keperluan lain. Maka, usahakan untuk menggantinya dengan lap bersih setiap hari. Jemurlah lap untuk membilas tangan jika jarang digunakan, agar tidak lembap dan terhindar dari bakteri.

(Tim Ayahbunda/IAH/ERN)

Baca Juga:
7 POLA MAKAN SEHAT DAN KEKINIAN
5 SOLUSI PERUT BUNCIT

 



Artikel Rekomendasi