Balita Suka Berputar? Ini Bukan Gangguan

 

Belakangan ini Anak Anda menunjukkan ‘keajaibannya’ lagi, ia gemar sekali berputar-putar. Putarannya tak hanya sekali atau dua kali, melainkan berkali-kali dan bermenit-menit. Kok, tahan, ya? Kita yang melihat saja pusing. Seperti biasanya, orangtua diserang rasa bingung, haruskah menghentikan kegemarannya barunya itu atau membiarkannya?

Kemampuan si 2-3 tahun mengalami perkembangan dalam menguasai tubuhnya sehingga mereka tertantang untuk menambah gerakan-gerakan baru, salah satunya berputar. Belum lagi perkembangan motorik yang melibatkan tangan, kaki dan seluruh tubuhnya berkembang pesat dan mengagumkan. Anda tak perlu khawatir bila gerakannya terkesan tidak terkendali dan dilakukan secara berulang tanpa mengenal lelah.  Namun Anda tak perlu melarangnya karena anak  akan menjadi enggan melatih ketrampilan fisiknya. Dan, bisa-bisa kemampuan fisiknya terhambat.  

Kegiatan berputarnya ini terbukti mampu menstimulasi sistem vesbular, yaitu bagian organ di dalam telinga anak yang akan membantu menjaga keseimbangan tubuh. Berputar juga merupakan cara anak mengeksplorasi apa yang dapat dilakukan tubuhnya, terkait dengan berkembanganya ketrampilan koordinasi tangan, kaki dan tubuh. Lamanya berputar menjadi cara balita menguji diri berapa lama dapat berputar dan apakah ia bisa tetap berdiri tegak seperti sediakala pascaberputar.

Pada dasarnya anak  memahami kemampuan fisiknya, dengan begitu biarkan saja ia melatih dirinya ketika berputar, asalkan dengan perlindungan seperti:

1. Jauhkan barang-barang berbahaya dari tempat anak biasa berputar.
Barang yang berpotensi membahayakan keselamatan anak pada saat ia berputar meliputi benda tajam, barang yang mudah pecah, barang berukuran kecil dan barang yang berserakan di lantai. Simpan benda tajam seperti gunting, pisau, paku, atau gunting kuku  ke dalam satu kotak yang jauh dari jangkauan anak. Barang mudah pecah, yang terbuat dari kaca atau keramik, sering menghias rumah Anda, juga perlu Anda jauhkan.      

2. Ajak pindah lokasi berputar.
Bila situasi di dalam rumah tidak memungkinkan menjadi area berputar untuknya, segera lakukan diskusi pada anak. Situasi rumah yang masuk ke dalam kategori tidak memungkinkan untuk area berputar adalah rumah yang jarak antara satu barang dengan barang lain terlalu dekat sehingga anak hanya memiliki area yang sempit. Atau rumah yang terisi oleh perabotan-perabotan bersisi-sisi lancip sebab anak bisa terbentur ketika kesimbangannya ‘terganggu’. Berikan beberapa pilihan tempat berputar pada anak, seperti teras di depan rumah, halaman depan atau halaman belakang, lalu biarkan ia memilih area berputarnya. Jelaskan pada anak alasan Anda mengubah area berputarnya.

3. Tetap dampingi anak ketika ia melakukan aktivitas berputar.
Selain kehadiran Anda menjadi bentuk dukungan pada balita, Anda sekaligus bisa mengawasi gerak-gerik anak. Tak sedikit anak yang jatuh saat berputar atau mengeluh sakit dan kepala berputar. Bila anak Anda mengalami hal tersebut, Anda dapat langsung memberikan pertolongan pertama.  

4. Ajak anak menari sambil diiringi musik sebagai variasi dari kegiatan berputar.
Sensasi gerakannya terbilang mirip kok, Bunda, sehingga jarang sekali anak menolak untuk diajak menari. Biarkan anak yang memegang kendali untuk menciptakan jenis gerakan. Agar makin seru, tambahkan gerakan berputar pada tarian, lakukan secara bergantian. Menari diiringi musik dapat sekaligus melatih keterampilan mengikuti irama dan menyelaraskan diri dengan pasangan menari.

5. Kenalkan aktivitas lain yang melatih keseimbangan.
Kenalkan ia pada kegiatan seperti meniti jalan di atas balok titian, loncat dengan satu kaki atau meniru pesawat terbang dengan cara berdiri dengan satu kaki sambil merentangkan kedua tangan. Aktivitas-aktivitas ini mampu melatih keseimbangan anak, sekligus menguatkan bagian otot kaki Tibialis Anterior yang berperan penting saat anak berlari dan melompat.

 



Artikel Rekomendasi