6 Manfaat Bermain Puzzle Untuk Perkembangan Anak

 

 
Usia berapa, anak bisa diberi mainan puzzle? Jangan-jangan, dibelikan puzzle malah disebar-sebar?  Puzzle adalah mainan menyatukan potongan gambar  untuk mendapatkan gambar yang utuh.  

Memasang puzzle merupakan aktivitas  menyenangkan yang dapat Bunda lakukan bersama si kecil, untuk mengembangkan kemampuan berpkir logis anak. Bila bunda ingin membelikan puzzle untuk anak, perhatikan usia anak karena puzzle dirancang berdasarkan usia.

- Usia 18 bulan sampai 24 bulan: Puzzle 4 sampai 8 keping

- Usia 2 sampai 4 tahun: Puzzle 9 keping

- Usia 4 - 5 tahun: Puzzle 12 keping


Mengembangkan koordinasi mata dan tangan
Ketika si kecil membalik, melepas, memutar, dan lain - lain, ia  koordinasi mata dan tangannya dirangsang. Mata anak akan melihat ke seluruh potongan dari puzzle, lalu otak akan membayangkan bentuk utuh gambar puzzle. Ia mencari keping yang tepat untuk dipasangkan.  Saat itulah otak, mata, dan tangan  bekerja bersama untuk  menyatukannya menjadi gambar yang utuh.
 
Mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar
Puzzle juga merupakan aktivitas  untuk mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar anak, yang diperlukan untuk  menulis, berjalan, makan, dan lain – lain. Ketika si kecil bermain dengan puzzle, ia harus mengambil, melepas dan menggenggam potongan-potongan  puzzle dan memasangnya di tempat yang tepat.
 
Merancang strategi dan mentapkan tujuan
Ini adalah keterampilan penting untuk mengambil keputusan.  Sebelum ia memutuskan mengambil potongan puzzle, ia harus memikirkan tempatnya lebih dulu, kemudian membayangkan potongan yang akan ia pasangkan di tempat itu.  Permainan ini membiasakan anak  untuk berpikir kritis dalam merencanakan strategi dalam hidupnya.
 
Problem solving
Keterampilan yang harus dimiliki anak karena ia tidak dapat mengandalkan orang lain selamanya. Dengan bermain puzzle, anak akan mengalami proses coba dan salah dalam mencocokan dan menemukan potongan yang sesuai. Ia akan menemukan solusi secara mandiri bila bunda tidak melakukan intervensi. 
 
Melatih kesabaran
Bermain puzzle membutuhkan  konsentrasi yang tinggi. Menemukan potongan yang cocok satu sama lain bukanlah hal yang mudah untuk anak. Ia harus sabar dan tekun hingga menyelesaikan satu bentuk gambar yang utuh. Dengan bermain puzzle anak belajar  untuk tidak mudah menyerah, dan belajar mengendalikan emosinya ketika ia menemukan kesulitan.
 
Meningkatkan daya ingat
Dalam menyelesaikan sebuah puzzle, seorang anak harus mengingat ukuran, warna, dan bentuk  berbagai potongan puzzle. Ketika potongan yang ia temukan tidak pas, ia akan menyisihkannya, dan  dia harus  mengingat potongan itu karena akan ia digunakan. 


Baca juga:
5 Manfaat Permainan Imajinatif Untuk Balita
15 Ide Main Di Rumah: Tiktok Dance, Origami, Nail Art dan 12 Lainnya
6 Cerita Untuk Jelaskan Si Corona Kepada Anak



Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi