6 Ciri Kuku Sehat Balita dan Cara Merawatnya

 

Dokumentasi Ayahbunda

Kuku dan warnanya bisa menjadi indikator kesehatan anak. Menurut dr. Jenni K. Dahliana, Sp. A, kuku yang sehat memiliki ciri-ciri:

- Warna kemerahan, tidak pucat, atau tidak bewarna putih ataupun warna lain. Warna kuku yang pucat mungkin menandakan adanya anemia/kurang darah, gizi kurang/buruk. Warna kuku yang kebiruan menunjukkan adanya kekurangan oksigen dan menjurus ke penyakit paru atau jantung.

- Permukaan kuku rata, tidak berdesir atau berbintik-bintik.

- Tidak tampak kering, ujung-ujung kuku tidak rapuh, dan tidak mudah patah. Kuku yang rapuh dan mudah patah dapat dicurigai adanya infeksi jamur.

- Tidak ada pembengkakan di lipatan kuku.

- Tidak ada garis berwarna gelap di bawah kuku.

- Pada balita yang suka menggigiti kuku, ujung-ujung kuku menjadi tidak rata karena di gerogoti disebut gnawed nails.


Ajarkan balita merawat kuku
Banyak hal penting diajarkan kepada balita soal merawat tubuhnya. Tidak hanya mandi dan menggosok gigi, balita juga perlu diajarkan merawat kukunya, meski sebagian besar Anda yang melakukannya.
- Kuku pendek, sisakan 1 mm dari ujung kulit jari. Kuku panjang adalah sarang kuman karena kotoran gampang terperangkap di bawah kuku. Lakukan trim setelah mandi agar kuku lunak. Gunakan gunting kuku sesuai ukuran jari anak agar tidak melukai kulit jarinya. 

- Mengeringkan tangan dengan cara yang tepat. Mengajarkan anak mencuci tangan dengan sabun cuci tangan sangat dianjurkan karena sabun cuci tangan mengandung pelembap yang membuat tangan tetap lembap. Setelah mencuci tangan, keringkan dengan handuk kering. Bila lap tangan sudah basah, jemur di bawah matahari agar betul-betul kering. Bintil-bintil kecil yang timbul pada permukaan kulit tangan kerap terjadi karena tangan yang basah sehabis dicuci tidak dikeringkan dengan baik. 

- Gunakan pelembap tangan saat sehabis mandi pagi dan sore untuk menjaga kelembapan kulit.

- Makan dengan tepat, terutama penuhi kebutuhan vitamin B7 atau biotin yang dapat diperoleh dari ikan, daging, susu, almond, dan telur untuk menguatkan kuku sehingga tidak mudah patah.

- Ingatkan anak untuk tidak menggigit kukunya. Menggigit kuku bisa menjadi indikator gangguan emosi. Saat Anda mendapati anak menggigit kukunya, tanyakan apa yang terjadi dengan kukunya. Apakah terlalu panjang atau ada hal lain. Kemudian periksa kuku anak Anda dan ajak dia melakukan kegiatan yang menyenangkan.


Beri contoh
Mewarnai kuku untuk mempercantik diri sah saja Anda lakukan bila berkaitan denga profesi dan pekerjaan Anda. Tapi putri kecil Anda kerap ingin meniru perilaku Anda dengan mewarnai kukunya. Bila anak perempuan Anda ingin memakai cat kuku, pastikan dia tidak menggunakan cat kuku Anda. Berikan dia cat kuku khusus untuk anak yang mudah terkelupas. 

Anda juga harus mengajarkan kepada anak kapan ia harus membersihkan kukunya dari cat kuku. Gunakan pembersih kuku yang mengandung pelembap agar kulit jari anak Anda tidak kering. Kulit kering akan mudah terkelupas di bagian atas kuku. 

 



Artikel Rekomendasi