Ada Apa dengan Gula?

 

Pixabay


Coba ingat-ingat, berapa kali dalam sehari Anda memberi si kecil puding, cokelat, cookies, roti dan minuman kemasan?  Cukup atau berlebihkah? Menurut WHO, kebutuhan gula pada anak tidak lebih dari 10% total kebutuhan energi yang ia butuhkan.  Ini artinya  anak usia 1-3 tahun dengan kebutuhan energi rata-rata hanya 1000 kilo kalori (Angka Kecukupan Gizi Indonesia). Kebutuhan gula anak usia 1 tahun maksimal hanya 25 gram dalam satu hari, atau setara dengan 5 sendok teh gula.  Sedangkan anak usia 3-6 tahun dengan kebutuhan energi rata-rata 1550 kilo kalori, kebutuhan gula tidak lebih dari 38  gram per hari atau 8 sendok teh gula per hari.

Kelebihan konsumsi gula pada anak dapat menyebabkan anak jadi  ‘malas’ menyantap makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran. Selain itu itu, konsumsi gula yang berlebihan bisa berisiko menyebabkan:
  • Kerusakan pada gigi. Bila setelah mengonsumsi makanan bergula, anak tidak segera membersihkan (menyikat) gigi, maka akan mengakibatkan kerusakan pada gigi, seperti gigi berlubang (karies). Karies timbul karena karbohidrat yang sudah terurai oleh enzim pada air liur akan difermentasi oleh bakteri dalam mulut dan menghasilkan asam. Asam inilah  yang dapat merusak lapisan email gigi, sehingga  timbul karies.
  • Kegemukan atau obesitas. Setiap kelebihan kalori dari yang dibutuhkan tubuh sehari-hari akan disimpan dalam bentuk lemak. Karena itu, konsumsi makanan, termasuk gula, yang berlebihan, bila tidak disertai peningkatan aktivitas fisik, dapat mengakibatkan penambahan berat badan. Akhirnya, menjadi kegemukan atau obesitas dengan berbagai komplikasi dan dampaknya di masa datang. 
 
Pilih ini saja!

Untuk mengurangi konsumsi gula sediakan penggantinya untuk si ekcil berupa makanan manis yang tak kalah enaknya.
  • Ganti susu manis dengan susu segar dengan rasa tawar dan  bebas dari zat perasa dan pemanis tambahan. Anda bisa menambahkan potongan es batu untuk menyemangati anak mengganti pilihan dari susu manis ke susu tawar. Atau menawarkan yogurt tawar dengan potongan buah untuk memberikan tekstur yang lebih menarik.
     
  • Sediakan camilan buah. Sediakan semangkuk potongan buah sebagai snack harian anak. Anda bisa mengajaknya berjalan-jalan ke toko buah untuk memilij sendiri jenis buah yang hendak disantapnya. Sebagai variasi, bisa juga Anda buatkan jeli atau puding yang dicampur potongan buah dan sedikit gula.
  • Bebas minuman bersodaJangan lagi membeli minuman bersoda dan menyimpannya di kulkas karena akan membuat si kecil tergoda meminumnya.Jika ingin minuman yang memiliki tambahan rasa, Anda bisa membuatkan jus buah tanpa tambahan gula atau infused water dengan pilihan berbagai rasa: stroberi, lemon, mint, dan sebagainya. (WIT)



Baca juga:
Amankah Anak Minum Es?

Alasan Balita Susah Makan
Makanan Super Untuk Si Kecil



 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Kegemukan Pada Balita

Jika balita Anda dipuji orang karena gendut dan lucu, jangan bangga dan gembira. Anda justru harus waspada. Karena mungkin balita Anda mengalami kegemukan.... read more