Bukan Pilek Biasa

Musim hujan biasanya anak-anak menjadi rentan terkena penyakit seperti batuk dan pilek. Namun jika pilek yang dialami si kecil berlangsung lebih dari seminggu, Anda mesti waspada!

Pernah dengar sinusitis? Nah, sinusitis terjadi jika salah satu atau beberapa lapisan sinus terinfeksi, baik oleh virus, bakteri, maupun jamur. Balita Anda pun bisa mengalaminya. Lalu apa bedanya dengan pilek biasa?

Rasa nyeri dan tertekan di wajah. Sinus merupakan rongga-rongga di dalam tulang di sekitar hidung. Bila rongga kecil ini tersumbat, akan terjadi akumulasi lendir sehingga akan timbul rasa sakit dan berat pada bagian wajah. Sumbatan pada sinus dan peradangan juga bisa menyebabkan otot-otot di sekitar pelipis dan dahi menguat, menimbulkan nyeri pada kepala.

Hidung bengkak. Bakteri yang berkembang biak di dalam rongga sinus akan menyebabkan pembengkakan.

Bau mulut. Organisme penyebab infeksi sinus akan memroduksi buangan yang menyebabkan napas menjadi berbau.

Indera penciuman terganggu. Pilek juga bisa menyebabkan indera penciuman terganggu. Namun jika gangguan yang diderita si kecil terjadi lebih dari seminggu, Anda perlu waspada bahwa itu diakibatkan oleh infeksi sinus.

Demam tidak terlalu tinggi. Saat sinus, sistem imun tubuh juga berperang melawan infeksi. Namun, demam pada kasus infeksi sinus tidak terlalu tinggi.

Mata berair. Bila anak alergi terhadap alergen yang dihirup, akan timbul reaksi perlawanan dalam bentuk hidung tersumbat dan mata berair. Reaksi imun ini bisa mengarah pada sinusitis.

Yang perlu Anda lakukan jika sinus menyerang balita:
- Jaga suhu kamar si kecil agar tetap hangat. Matikan AC untuk sementara.
- Teteskan minyak kayu putih di baskom berisi air panas, dan letakkan di samping tempat tidur si kecil.
- Berikan obat tetes atau obat semprot hidung untuk meredakan keluhan hidung tersumbat pada anak. (SW)

Baca Juga:
- 5 Cara Melindungi Anak Saat Musim Pancaroba
- Cara Tepat Melakukan Terapi Uap dengan Nebulizer
- Jangan Lakukan 9 Hal Ini Saat Memberikan Obat pada Anak