Penting, Stimulasi Koordinasi Bilateral

 

Foto: shutterstock

Koordinasi bilateral adalah kemampuan koordinasi kedua sisi tubuh pada waktu bersamaan dalam aturan atau cara yang terencana dan terkendali. Contonynya ketika menggunting kertas, tangan kiri memegang kertas, sementara tangan yang lain menggunting.
 
Koordinasi bilateral yang baik mengindikasikan kedua belahan otak berkoordinasi dan berbagi informasi secara efektif. Anak-anak yang mengalami kesulitan berkoordinasi kedua sisi tubuhnya akan mengalami kesulitan dalam melakukan tugas sehari-hari seperti pakai baju dan mengikat.
 
Kesulitan pada gerak motorik halus; meronce, menyusun balok, mengancing baju. Motorik kasar; merangkak, berjalan, melompat, memanjat, mengayuh sepeda. Gerak visual; menggambar, menulis, menggunting, menangkap dan melempar.
 
Stimulasi penting
  • Gerakan simetris; kedua lengan atau kaki melakukan gerakan yang sama pada waktu bersamaan dan dengan kekuatan yang sama. Misalnya bertepuk tangan, menarik-mendorong dengan 2 tangan dan melompat dengan 2 kaki bersamaan.
  • Gerakan bergantian; dimulai dengan kaki diikuti tangan atau sebaliknya. Misalnya; angkat lutut kanan, sentuh dengan tangan kiri. Merangkak, mengayuh sepeda, memanjat tangga, melompat 1 kaki secara bergantian.
  • Gerakan tangan saling support; menggunting kertas, menjahit, menulis di secarik kertas, mengikat dan menjahit.
 
Anak-anak dengan kemampuan koordinasi bilateralnya buruk akan menghadapi banyak kendala di sekolah, termasuk koordinasi tangan-mata. Tanda-tandanya:
  • Tidak bisa mengayuh sepeda.
  • Tidak dapat memegang kertas dengan stabil.
  • Sulit menangkap bola dengan 2 tangan, mengayun pemukul baseball.
  • Caggung memukul drum dan berenang.
  • Tidak berhasil mengikat tali sepatu dan menggunting, mengancingkan ritsluiting.
  • Tidak berhasil mengaduk minuman tanpa berantakan
  • Tidak berhasil mengoleskan pasta gigi pada sikat gigi tanpa berantakan.
 
Untuk balita, permainan ini penting mengasah kemampuan koordinasi bilateral:
  • Memecahkan balon dengan kedua telapak tangan.
  • Menyobek-nyobek kertas.
  • Bertepuk tangan sendiri, meningkat ke tepuk tangan kombinasi dengan teman bermain.
  • Menempel dan melepas balok
  • Lempar tangkap bola
  • Menabuh drum dengan telapak tangan atau stick
  • Menjumput benda-benda kecil, menarik-dorong, memeras atau meremas-remas.
  • Main lilin atau plastecin membentuk benda-benda.
  • Memasukkan benda-benda lewat lubang yang mempunyai bentuk sama.
 
 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Ayo Bergerak Dengan Bermain!

Jika anak tidak dibiasakan bergerak, badannya menjadi lemah dan tidak tangkas. Secara kognitif ia gagal dalam bereksplorasi, dan secara sosial ia merasa insecure dan ragu-ragu dalam bergerak. Namun ... read more