Agar Anak Belajar Memaafkan Orang Lain

 

 
Ajarkan anak untuk meminta maaf. Foto: Fotosearch

Rebutan mainan atau pukul-pukulan adalah hal yang biasa dilakukan balita. Anda yang melihat adegan ini akan segera memisahkan pertikaian serta meminta anak minta maaf dan saling memaafkan. Anak-anak harus baikan, karena sikap baik dan kerja sama akan membuat mereka berteman dengan nyaman. Benarkah si kecil berpikir demikian? Anak usia ini masih berpikir egosentris. Ia masih menggunakan sudut pandangnya sendiri untuk melihat dan menilai segala sesuatu. Memahami bahwa orang lain bisa marah jika ia bersikap tidak menyenangkan, belum dapat dilakukannya. Yang sering dialaminya adalah: temannya marah, ia marah, menangis, permainan terhenti sejenak, kemudian mereka berbaikan lagi. Inilah dunia anak-anak. Tanpa intervensi orangtua, anak-anak belajar memahami dan belajar memaafkan. Meski demikian, anak perlu belajar kata “maaf”, yaitu berbesar hati untuk memaafkan dan meminta maaf. Agar anak belajar memaafkan orang lain, simak tips berikut ini.

1. Beri contoh
Orang tua adalah contoh terbaik untuk meminta maaf dan memaafkan. “Nak, maaf ya, Bunda merusak gambarmu. Tadi Bunda nggak sengaja menumpahkan jus buah di atas gambarmu. Maaf ya, Sayang.” Balita sangat mudah memaafkan dan ia akan meniru Anda untuk meminta maaf. Itu sebabnya Anda pun harus bisa memaafkan si kecil ketika ia tidak sengaja merusak barang milik Anda. Berikan maaf dengan tulus, karena anak juga tak pernah menghitung kesalahan Anda terhadap dirinya.

2. Berikan alasan
Alasan kenapa ia harus memaafkan temannya perlu Anda kemukakan kepada anak. Anak hanya paham bahwa ada orang lain yang baru saja menyakitinya dan mambuatnya marah. Yang ia pikirkan saat itu, “Aku marah, aku kesal, aku sakit.” Kalau Anda meminta anak untuk memaafkan orang lain usai mereka minta maaf padanya, ia pasti bingung. Berikan penjelasan sederhana, seperti “Mungkin temanmu tidak sengaja menendang bola ke arahmu. Yuk, kita tanya saja kenapa ia melakukan itu.” Jelaskan juga bahwa usai ia memaafkan, ia tidak akan merasa marah lagi.

3. Beri pujian
Biasakan untuk selalu melakukan ini. Memberi si kecil pujian merupakan ungkapan Anda atas keberhasilannya melakukan sesuatu sesuai harapan orangtua. Pujian merupakan motivasi besar bagi anak untuk mengulangi tindakan memaafkan orang lain. Bila si kecil tidak juga berhasil melakukannya, Anda tetap bisa memberikan pujian yang sifatnya mendorong anak agar bisa melakukannya di kemudian hari, misalnya “Tidak apa, Nak. Kamu tetap kebanggaan Bunda. Tapi Bunda akan lebih bangga lagi kalau besok kamu sudah mau memaafkan temanmu, ya.”

4. Ajari ungkapkan perasaan kepada orang lain
Proaktif, itu kuncinya! Ajari anak untuk berterus terang kepada orang yang membuatnya sakit hati. Anda bisa jelaskan bahwa cara ini dipakai agar orang itu tahu apa yang dirasakan oleh anak Anda saat ini. “Katakan kepadanya jika kamu tidak suka dan marah karena didorong-dorong.” Si kecil sekaligus belajar berani mengemukakan pendapatnya pada orang lain.

5. Berikan toleransi waktu
Setiap kali ada anak lain menyakiti atau minta maaf pada si kecil, saat itu juga Anda menghampirinya, mengingatkan ia untuk memaafkan. Bahkan Anda cenderung memaksa anak untuk langsung memaafkan. Memang benar bila si kecil harus diingatkan untuk memaafkan agar ia tidak lupa. Namun berikan juga ia toleransi waktu. Ia butuh waktu untuk bisa memberi maaf dengan tulus tanpa terpaksa. Daripada memaksa, sebaiknya cari tahu apa yang membuat anak tidak mau atau menolak memaafkan. Bila ia sudah siap, Anda bisa jadi perantara untuk membantu anak memaafkan dan mendamaikan kedua balita yang berseteru. Usahakan juga agar Anda bersikap netral.

6. Tumbuhkan empati
Cara terbaik untuk membuat si kecil mau memaafkan adalah menumbuhkan empatinya. Misalnya ketika ia mau memukul teman bermainnya karena kesal tidak boleh meminjam mainannya. Saat si kecil meminta maaf, temannya tidak mau memaafkan dan tidak mau mengajak main bersama. Tanyakan kepadanya, "Bagaimana perasaanmu?" jika si kecil menjawab sedih, maka katakan bahwa itu yang juga akan dirasakan oleh temannya jika ia tidak mau memberi maaf. Jadi ia tahu kalau ia tidak memberi maaf, maka anak yang meminta maaf pasti akan merasa sedih.


(TIM AB/DES)

Baca Juga:

8 Tips Agar Anak Tidak Egois
Jangan Melabeli Anak Cengeng
Tips Ampuh, Agar Anak Mau Mendengarkan Anda

 



Artikel Rekomendasi