5 Hal yang Harus Diketahui Orang Tua Soal Sindrom Kematian Bayi Mendadak

 


Foto: Pixabay

 

Sindrom kematian bayi mendadak atau Sudden infant death syndrome (SIDS) adalah kematian mendadak yang biasanya terjadi pada bayi berusia antara 1 bulan hingga 1 tahun. Meskipun telah dilakukan penelitian selama bertahun-tahun, hingga kini belum bisa diprediksi apa penyebab kematian mendadak pada bayi. Sebagian besar kasus SIDS berhubungan dengan tidur, tetapi bayi yang meninggal tidak menunjukkan tanda-tanda penderitaan. Berhubung tidak menunjukkan gejala spesifik, SIDS pun tidak dapat didiagnosis sebelumnya. Untuk mengurangi risiko ini terjadi pada bayi Anda, simak 5 hal yang perlu diketahui orang tua soal SIDS seperti dilansir dari Livingandloving.com berikut ini.

1. Jangan mengenakan pakaian berlebihan
Kematian bayi saat tidur lebih sering terjadi pada daerah dingin yang kemungkinan besar disebabkan oleh pakaian berlebihan atau si kecil ditempatkan di bawah selimut tebal sehingga membuatnya kepanasan. Penelitian juga menemukan bahwa overheating dapat meningkatkan risiko SIDS pada bayi yang menderita pilek atau infeksi. Oleh karena itu, orang tua dan pengasuh disarankan untuk tidak memakaikan pakaian berlebihan pada bayi serta menjaga kamar bayi mereka pada suhu yang nyaman sekitar 21° C.

2. Menutupi kepala bayi
Bayi berisiko lebih tinggi mengalami SIDS jika kepalanya tertutup selama tidur. Hindari menggunakan selimut atau penutup lainnya di wajah bayi Anda sebagai tabir cahaya dan cuaca, maupun untuk menghalangi gangguan saat bayi Anda tidur. Selimut akan menyebabkan penumpukan udara yang diembuskan di sekitar wajah bayi Anda. Udara ini tidak memiliki oksigen yang cukup sehingga dapat menyebabkan mati lemas.

3. Tidurkan bayi dalam posisi telentang sejak lahir
Pada tahun 2004, para peneliti menemukan faktor risiko paling signifikan untuk SIDS adalah menempatkan bayi tidur tengkurap yang membuatnya bertumpu pada perut mereka untuk tidur. Studi melaporkan bahwa 28% - 52 % bayi yang meninggal karena SIDS ditemukan berbaring tengkurap. Para ahli medis tidak sepenuhnya memahami hubungan sebab-akibat antara tidur pada sisi lambung dan kematian bayi. Namun, diketahui bahwa tidur tengkurap meningkatkan apnea (suatu kondisi di mana pernapasan berhenti selama lebih dari 10 detik saat tidur) sementara kondisi ini menyulitkan bagi bayi untuk terbangun jika ia tidur dengan bertumpu pada perutnya. Bayi juga cenderung mengalami kepanasan ketika mereka tidur di atas perutnya yang ternyata meningkatkan suhu tubuh bayi.

4. Lingkungan tidur yang aman
Telah ditemukan bahwa bayi lima kali lebih mungkin meninggal karena SIDS ketika mereka tidur di sofa dan kasur empuk, sementara risikonya menjadi 19 kali lebih tinggi jika si kecil tidur tengkurap di permukaan yang lembut. Jadi pastikan bayi Anda tidur di kasur datar yang dialasi sprei. Jangan pula menutupi si kecil dengan selimut tebal atau membiarkan ia tidur di bantal atau kasur air yang membuatnya bernapas menggunakan udara miliknya sendiri.

5. Bebas asap rokok sebelum dan sesudah kelahiran
Bayi yang lahir dari seorang ibu yang merokok selama kehamilan tiga kali lebih mungkin meninggal karena SIDS. Asap tembakau memiliki efek negatif pada sistem saraf bayi karena memengaruhi batang otaknya yang mengontrol kecepatan detak jantung, pernapasan, tidur, dan gerakan tubuhnya. Jika bayi terpapar asap rokok maka saat meninggal akibat SIDS ia akan memiliki tingkat konsentrasi nikotin lebih tinggi dalam jaringan paru-parunya. Ya, asap pasif dalam rumah tangga menggandakan risiko SIDS.

 

PRIMA SOERATNO 


Baca juga:

24 Penyakit Anak yang Harus Diketahui Orang Tua
Tidur Lelap Bebas SIDS

 

 



Artikel Rekomendasi