Jauhkan Balita dari Asap Rokok

 

Foto: 123 RF
Bagi balita, sangat beresiko jika terpapar asap tembakau dari rokok, karena dapat mengalami gangguan pernapasan sejak dini terutama organ paru-paru. Asma, bronchitis, meningitis, bahkan sindrom kematian mendadak bisa dialami oleh balita karena asap rokok. Balita   perokok pasif, dampaknya lebih buruk dibanding orang lain sebagai perokok aktif. 

Bayi dan balita lebih terisiko  karena sistem saluran pernapasannya masih kecil sehingga sangat rentan mengalami detak jantung yang tidak beraturan, dan sistem imunnya juga masih belum berkembang, berbeda dengan orang dewasa.

Bagi orang tua perokok aktif yang mempunyai balita, jangan pernah sekali-kali merokok dalam rumah, karena asap rokok di dalam rumah dapat bertahan selama 2 sampai 5 jam. Dan dapat mengendap di sekitar tempat Anda merokok, seperti: karpet, mainan, botol, dinding, bahkan lantai, mengingat anak usia balita masih suka bermain di lantai.

Baca juga: Ini Bahaya Asap Rokok Bagi Ibu Hamil dan Janin dalam Kandungan

Menurut Professor Jonathan Winickoff, of Massachusetts General Hospital, Boston, partikel atau zat racun dalam asap rokok tetap ada setelah rokok padam, yang berarti sofa berpotensi buruk karena terpapar asap rokok itu, sama halnya seperti asbak.

Ternyata, bukan hanya bagian rumah tetapi bagian dari tubuh, bahkan baju Anda bisa menempel zat-zat beracun dari rokok. Faktanya, walau sisa asap rokok tak kasat mata, setiap asap rokok yang berhembus mengandung 4.000 senyawa kimia yang dapat menghasilkan kanker pada tubuh.

Asap rokok juga sering dituding sebagai  pemicu kesulitan belajar pada  anak. Karena itu bebaskan lingkungan balita Anda dari asap rokok.  
Upayanya adalah, stop merokok atau  tidak merokok di dalam rumah, apalagi di dekat balita Anda.  (Denisa Arum P)

Baca juga:
Satu Lagi Bahaya Rokok Terhadap Bayi
Repotnya Berkelit dari Asap Rokok Saat Hamil

 



Artikel Rekomendasi