Masalah Kulit Bayi yang Bisa Diatasi Hanya dengan Pelembap

 


Bagi newbie parent, pengetahuan mengenai perawatan kulit bayi umumnya didapatkan dari pengalaman orang terdekat seperti nenek, tante, sahabat, atau tetangga. Boleh-boleh saja, kok, Bun! Namun sebelum menelan saran yang diberikan dari orang terdekat, ada baiknya Bunda melakukan riset atau konsultasi dengan tenaga profesional.
 
dr. Arini Widodo, Sp.KK, Spesialis Kulit menyampaikan bahwa tidak semua permasalahan pada kulit bayi berbahaya dan membutuhkan tindakan langsung yang berlebihan. “Ada beberapa permasalahan kulit bayi yang sebenarnya bisa ditangani hanya dengan pelembap,” tuturnya saat menjadi narasumber di acara Live Instagram @ayahbunda_ yang didukung oleh Johnson’s Baby, yang bertajuk “Masalah Kulit Bayi dan Perawatannya.”
 
Kulit bayi tidak sama dengan kulit orang dewasa. Barier kulit atau lapisan kulit terluar bayi masih belum matang untuk menghadapi suhu yang berbeda, udara, kelembapan, imunitas, pengaturan Ph, dan regulasi kulit.
 
Oleh Karen itu, sebelum mencapai usia 1 tahun, sel kulit bayi memang terlihat lebih tipis yang menyebabkan kadar air lebih cepat menguap. Sehingga memeberikan baju lengan panjang atau membungkus bayi dengan selimut sangatlah dianjurkan.

 
 
Pada bayi baru lahir, biasanya Bunda akan menemukan pengelupasan kulit atau biasa disebut  deskuamasi, yang biasanya terjadi di 4 minggu pertama kelahiran si kecil. Hal ini merupakan kondisi normal karena merupakan bagian dari proses pembentukan lapisan kulit bayi. Bunda tidak perlu khawatir karena proses pengelupasan kulit ini akan hilang dengan sendirinya. Untuk mengatasinya cukup dengan  mengoleskan pelembap khusus bayi secara rutin.
 
Permasalahan lainnya yang tak jarang membuat para Bunda menjadi senewen adalah Dermatitis Seboroik atau Eksim Seboroik, yaitu timbulnya sisik atau bercak di area kulit kepala bayi. Hal ini biasanya terjadi pada 2 minggu – 2 bulan pertama kelahiran bayi, karena perubahan hormon. “Bisa dikarenakan hormon dari ibu, karena saat bayi lahir, ia masih terhubung dengan pembuluh darah ibunya, jadi hormon androgen ibu terbawa oleh bayi,” paparnya.
 
Dalam mengatasi permasalahan kulit bayi tersebut, Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin dari RS. Abdi Waluyo ini menganjurkan para Bunda untuk rutin mengaplikasikan pelembap khusus bayi. “Beberapa ruam pada kulit bayi akan hilang dengan sendirinya, seiring dengan perkembangan bayi. Pakai pelembap saja cukup.” Ia juga menambahkan bahwa selain dapat membantu untuk memperkuat barrier kulit bayi, rutin mengaplikasikan pelembap khusus bayi juga dapat mencegah alergi pada kulit anak.
 
Tenaga profesional dibutuhkan apabila terlihat indikasi infeksi berupa nanah, kulit bayi terasa panas, atau bagi Ibu tidak yakin dengan permasalahan kulit bayi, sudah coba menangani secara mandiri namun permasalahan kulit malah semakin parah, dan pada bayi yang membutuhkan penanganan khusus seperti, bayi prematur.
 
Kunci dari kedua masalah kulit bayi tersebut adalah pemilihan produk pelembap khusus bayi yang tepat untuk si kecil. Bunda harus lebih hati-hati dalam memilih produk pada bayi, karena kulit bayi memiliki daya serap yang luar biasa, jadi mereka mudah untuk menyerap bahan-bahan yang mengandung toxic.


Baca juga:
KONDISI KULIT BAYI DI BULAN PERTAMANYA
MENANGANI CRADLE CAP ATAU KULIT BERSISIK DI KEPALA BAYI

3 MASALAH KULIT YANG DIDERITA BAYI

Debbyani Nurinda
 

 



Artikel Rekomendasi