5 Penyebab Ibu Baru Menangis

 


Foto: Pixabay


Tangis bahagia muncul begitu melihat wajah bayi sesaat setelah Bunda melahirkannya. Namun, setelah beberapa hari merawat si kecil kadang mulai muncul tangisan frustrasi. Anda bahkan bisa ikut menangis bersama bayi karena sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa. Dilansir dari Unity Point Health, 1 dari 4 ibu baru setidaknya menangis sekali dalam seminggu. Berikut lima penyebab tangisan ibu baru yang wajib diwaspadai agar tidak berubah menjadi depresi di masa depan.
 
Kewalahan
Menjadi seorang ibu adalah pengalaman yang sepenuhnya berbeda bagi kaum perempuan. Banyak hal terjadi di saat bersamaan: punya tanggung jawab baru namun hanya ada sedikit waktu untuk beradaptasi. Saat tugas terus bermunculan, ibu baru akan berusaha menanganinya seorang diri karena merasa gengsi untuk meminta bantuan. Inilah yang membuat Anda kewalahan sendiri hingga akhirnya menangis.
 
Frustrasi
Melalui unggahan foto-foto para selebritas maupun selebgram di media sosial, menjadi ibu terlihat mudah dan mengasyikkan. Mereka memiliki bayi yang menggemaskan, rumah rapi, dan bisa selalu tampil stylish. Namun, kenyataannya tidak begitu! Anda tidak tahu apa siapa yang membantu mereka dan persiapan seperti apa yang dilakukan demi membuat satu foto sempurna. Lagipula ekspektasi yang tidak realistis untuk menjadi “ibu terbaik dan sempurna” hanya akan menyebabkan banyak ibu baru merasa frustrasi. Jadi, stop membanding-bandingkan diri dengan para ibu baru lainya, ya.
 
Perubahan hormon
Kadang masalah yang dihadapi oleh para ibu baru sebenarnya adalah perubahan hormon. Sama seperti ketika hamil, setelah melahirkan tubuh kembali dibanjiri hormon yang mengatur produksi ASI hingga kadar kebahagiaan. Ketika tubuh fit dan pikiran bebas stres, Anda akan mendapati perubahan ini bukan sesuatu yang harus ditangisi.
 
Kurang tidur
Bayi baru memang menguras waktu, perhatian, dan tenaga. Pagi-siang-malam para ibu harus siaga untuk menjaga hingga menyusui si kecil. Padahal diri sendiri juga butuh waktu untuk memulihkan diri pascapersalinan. Membagi waktu untuk menangani banyak hal sekaligus alhasil membuat waktu tidur berkurang drastis. Kelelahan fisik dan emosi yang tidak stabil gampang memicu air mata, hiks.  
 
Depresi postpartum
Sebenarnya wajar bila seorang ibu yang baru melahirkan mengalami perubahan mood serta depresi ringan yang dikenal sebagai baby blues. Kondisi ini dipengaruhi oleh perubahan hormon usai kelahiran bayi serta kombinasi stres, terisolasi, kurang istirahat, dan kelelahan pascamelahirkan. Tidak heran Bunda jadi gampang menangis dan lebih sensitif sepanjang minggu pertama setelah melahirkan bayi. Namun, jika setelah satu minggu gejala baby blues tidak berkurang—bahkan bertambah parah—kemungkinan besar Bunda mengalami depresi postpartum. Waspadai karena bisa menjadi masalah kejiwaan serius yang membutuhkan bantuan ahli.


ALICE LARASATI


Baca juga:
Mengapa Ibu Baru Seperti Meghan Markle Mengalami Depresi?
4 Perasaan Bunda Saat Pertama Kali Menggendong Bayinya

 

 



Artikel Rekomendasi