5 Akibat Kurang Tidur Setelah Melahirkan

 


Foto: Pixabay


Bukan rahasia kalau ibu baru sulit mendapatkan tidur yang berkualitas. Riset menyebutkan mayoritas orang tua baru kehilangan 6 bulan jatah tidur ketika anaknya mencapai usia 2 tahun. Bahkan kelelahan ini seakan ‘menetap’ hingga anak berusia 6 tahun! Dalam tiga bulan setelah melahirkan, waktu tidur para ibu umumnya berkurang satu jam bila dibandingkan sebelum kehamilan. Padahal tidur cukup dan berkualitas pascamelahirkan justru menjadi lebih penting, terutama untuk Bunda. Berikut 5 akibat kurang tidur pascamelahirkan yang memiliki efek negatif bagi ibu dan bayi:
1. Mengurangi produksi ASI.
2. Memperlambat involusi uterus atau kembalinya rahim ke ukuran semula seperti sebelum hamil.
3. Memperbanyak perdarahan.
4. Mencetuskan depresi.
5. Menimbulkan ketidakmampuan ibu dalam merawat bayi dan dirinya.

“Memiliki anak menjadi sumber kegembiraan yang menuntut tanggung jawab sehingga orang tua cenderung mengorbankan waktu tidurnya. Para ibu mengalami kurang tidur dibanding ayah karena perannya sebagai pengasuh utama,” jelas Dr. Sakari Lemola dari jurusan psikologi di University of Warwick seperti dilansir oleh Mother.ly.

Menyusui bayi, mengganti popok yang basah, menenangkan si kecil yang gelisah membuat Anda  kurang tidur. Untuk mengatasi kurang tidur pascamelahirkan, tidak perlu gengsi untuk meminta tolong kepada pasangan, kerabat, atau relasi terdekat. Bukan berarti Anda menjadi orang tua yang tidak bertanggung jawab, kok, kalau meminta orang lain menjaga si kecil untuk sementara demi memulihkan tenaga. (ab)


Baca juga:
8 Tip Lancar Menyusui untuk Ibu Baru
5 Penyebab Ibu Baru Menangis

 



Artikel Rekomendasi