Merawat Tali Pusat Bayi, yang Boleh dan Tidak Boleh

 

Foto ilustrasi (Freepik)


Bagaimana cara merawat bayi baru lahir kerap menjadi pertanyaan banyak orang tua. Terutama Bunda dan Ayah yang baru memiliki anak pertama. Hal ini karena kondisi bayi masih lemah dan sensitif, sehingga memerlukan perlakuan khusus dari ujung kaki hingga kepala. Sebisa mungkin Bunda dan Ayah harus menghindari langkah perawatan yang keliru karena salah sedikit saja bisa berdampak fatal bagi bayi. 

Salah satu aspek yang perlu diketahui tentang merawat bayi baru lahir adalah penanganan terhadap tali pusatnya. Biasanya banyak orang tua baru yang takut atau bertanya-tanya tentang bagaimana sebenarnya merawat pusar atau tali pusat bayi. Bolehkah terkena air, bolehkah diberi bedak, dan sebagainya. 

Dalam acara Instagram Live Kata Pakar @ayahbunda_, dokter spesialis anak dan ahli tumbuh kembang dr. Attila Dewanti, Sp.A(K) menjelaskan seputar perawatan pusar bayi. 

"Jadi kalau bayi baru lahir, yang paling utama kita lihat adalah tali pusatnya. Karena tali pusat itu kadang Ayah dan Bunda suka bingung sebab areanya dekat perut, dan waktu akan mengganti popok pun juga takut," kata dr. Attila. 

Pada prinsipnya, menurut dr. Attila, yang perlu diperhatikan dari kondisi pusar adalah membuatnya tetap kering. "Tidak boleh basah sama sekali," ujarnya. 

Jika pusar bayi basah karena terkena percikan air, misalnya saat diganti popoknya, Bunda dan Ayah boleh mengeringkan pusar dengan menggunakan handuk atau kain kasa. 

Tali pusat akan lepas atau puput di usia bayi 7 hingga 10 hari. Namun ada juga yang lebih cepat atau lebih lambat dari itu. "Ada yang sudah lepas di usia 3 hari, ada juga yang sampai 3 minggu. Itu semua bervariasi, tidak apa-apa asalkan kondisinya normal," kata dr. Attila. 

Kondisi tali pusat yang disebut normal, dijelaskan dr. Attila, apabila ia tidak berbau, tidak berwarna kemerahan seperti radang. "Karena tali pusat itu seharusnya makin lama makin kempes dan kering, sampai ia putus. Jadi kalau kondisi tali pusatnya seperti ini, Bunda dan Ayah tidak perlu khawatir." 

Akan tetapi, jika kondisi tali pusat bayi berwarna kemerahan, berbau, dan bayi mengalami demam di atas 38 derajat Celcius, harus segera dibawa ke dokter karena dikhawatirkan ada infeksi di tali pusat bayi.

Selain itu, dalam merawat tali pusat bayi, ada yang tidak boleh dilakukan. Yaitu membubuhkan ramuan. "Biasanya di daerah-daerah banyak yang begini. Tali pusat dikasih apa yang dipotong-potong, dibubuk-bubuk gitu. Jangan, ya. Intinya tali pusat ini harus kering. Tidak perlu ditutup," kata dr. Attila. 

Anda dapat menyaksikan video Newborn Care 101 selengkapnya di IGTV @ayahbunda_ atau klik link ini.


ALI

 



Artikel Rekomendasi