Hadiah untuk Anak Karena Rasa Bersalah Bunda

 

 
123RF



 
Jika Anda adalah Bunda yang bekerja, Anda mungkin pernah merasa bersalah pada anak karena kurang meluangkan waktu bersamanya. Lalu, Anda ingin menebusnya dengan beragam cara, salah satunya adalah dengan memberikan hadiah. Namun, pahami terlebih dahulu hal-hal berikut ini sebelum Anda memberikannya hadiah.

Hotel mewah dan restoran
Sekali-sekali boleh mengajak anak berlibur dan menginap di hotel yang mewah. Namun jika terlalu sering, bisa melahirkan sikap hedonistik, cenderung bermewah-mewah. Sikap itu dapat membuat anak mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri dalam situasi yang serba terbatas, padahal hidup ini tidak selalu dalam situasi yang menyenangkan. Anak juga jadi kurang mensyukuri apa yang ada dan kurang menghargai temannya yang biasa-biasa. Maka, ada baiknya mengajak anak untuk liburan di tempat yang tidak terlalu mewah, di pantai atau perkebunan. Di sana, anak bisa bertemu dengan pengunjung yang beragam, yang akan memberinya pengalaman lebih berwarna.

Komunikasi terus
Secara emosional, anak yang kerap diajak berkomunikasi oleh orang tuanya akan merasa nyaman. Apalagi saat anak butuh dan memiliki masalah. Namun, Anda  tetap perlu mengatur, kapan waktu yang tepat untuk melakukannya. Cobalah berkomunikasi setelah anak melakukan kegiatan, usai bermain atau usai makan. Anda bisa menanyakan apa mainan yang ia senangi hari itu atau menanyakan makannya habis atau tidak. Anda pun dapat bercerita tentang pengalaman di perjalanan saat berangkat kerja, misalnya bertemu dengan mobil pemadam kebakaran atau pedagang rambutan. Sebaiknya, komunikasi dilakukan saat jam istirahat karena memerlukan waktu yang cukup lama. Agar komunikasi berjalan baik, lakukan dengan relaks dan tidak selalu berupa instruksi harus melakukan itu dan ini.

Boleh tidur malam
Pasti anak senang bisa menghabiskan waktu bersama ibunya. Namun tidur larut, jika dilakukan berulang-ulang akan mengubah ritme biologisnya, ia akan terjaga di siang hingga larut malam, saat seharusnya orang sudah terlelap. Apalagi kebutuhan tidur anak masih cukup besar, antara 10-12 jam sehari. Anak yang sudah sekolah akan sulit bangun pagi. Di sekolah ia akan mengantuk, sulit konsentrasi dan kerap marah. Dari sisi penegakan disiplin, sikap permisif ini, membuat Anda tampak tidak konsisten di mata anak. Akibatnya Anda akan kesulitan menegakkan aturan lain. Fisik Anda pun akan menurun karena harus menemaninya bermain hingga larut. Jadi sebaiknya usahakan anak tidur sesuai jadwalnya. Anda bisa memanfaatkan waktu bersamanya esok pagi sebelum berangkat kerja, saat Anda  anak dalam keadaan segar karena tidur cukup!

Membelikan mainan
Anak tentu senang mendapat hadiah mainan. Namun, jika hal tersebut dilakukan berulang-ulang, ia tidak akan belajar mengendalikan diri yang membuatnya sulit beradaptasi pada situasi tertentu. Ia pun akan sulit memahami kondisi keuangan Anda. Selain itu, anak juga menjadi kurang menghargai proses dan kerja keras untuk meraih suatu tujuan. Ini akan memengaruhi semangat juang  yang diperlukan oleh siapa saja yang ingin sukses. Sedangkan Anda akan mengalami kesulitan mengelola keuangan, apalagi jika penghasilan pas-pasan.

Mainan sebaiknya dibelikan sebagai penghargaan jika ia berperilaku positif. Misalnya, anak mau membereskan mainannya atau tidak mengganggu lagi teman di sekolahnya. Pilih jenis mainan yang sesuai dengan keuangan Anda, namun bagus untuk anak. Untuk anak usia prasekolah, Anda bisa membelikan mainan yang merangsang otak, motorik halus dan kasar seperti puzzle.

Pulang teng-go
Pulang tepat waktu merupakan tindakan positif yang menunjukkan komitmen Anda terhadap anak. Dengan itu, anak akan percaya bahwa ibunya tetap memerhatikan, meski sibuk bekerja hingga sore. Ini juga bagus untuk menanamkan trust, yang akan membuatnya merasa aman. Keputusan Anda untuk pulang tepat waktu juga menunjukkan bahwa Anda jempolan menyelesaikan pekerjaan dan mengatur waktu. Namun, di saat-saat tertentu Anda tentu dituntut untuk bekerja lembur. Jika ini terjadi, sampaikan kepada anak dengan bahasa yang sederhana. Misalnya dengan mengatakan, ”Maaf, hari ini, Bunda akan pulang terlambat karena ada tambahan pekerjaan. Kamu makan dulu, ya.” Dengan itu anak akan tahu, bahwa Anda harus mengikuti aturan tempat Anda bekerja seperti halnya ia mengikuti aturan di sekolah.

Baca Juga:
Cara Tepat Memberi Reward buat Anak
Beda Tipe Balita, Beda Pula Cara Memanjakannya. Cari Tahu Di Sini Tipe Balita Anda

 



Artikel Rekomendasi