Yuk, Mengasihi Tanpa Syarat!

 

 
123RF



 
Seperti jatuh cinta, berjuta rasanya, begitulah perasaan Diana* (41) terhadap Aila* (kini 5 tahun), bayi perempuan yang tercatat sebagai anak mereka, namun terlahir dari rahim seorang teman Diana dan suaminya, Bastian* (40). Bagaimana tidak? Bayi itu begitu menggemaskan dan untuk sampai di momen tersebut, tak sedikit darah dan air mata telah dikeluarkan oleh Diana dan Bastian.Ya, sejak menikah 8 tahun sebelumnya, mereka berdua tak pernah berhenti berjuang, menempuh berbagai cara demi mendapatkan keturunan, tetapi tak satu pun memberikan hasil.

“Tidak ada masalah kesuburan pada kami, menurut diagnosis beberapa dokter kandungan yang kami datangi,” tutur Diana. “Namun karena saya sudah mengalami 7 kali keguguran, kami terpikir untuk mengadopsi anak.”

Diana dan Bastian mulai mengunjugi beberapa panti asuhan, tapi proses berbelit dan sederet persyaratan yang harus dipenuhi memupuskan niat mereka. Seorang temannya teman mereka sempat ingin menyerahkan anak yang sedang ia kandung, namun berubah pikiran. Diana dan Bastian pun kembali patah arang.

Beruntung, mereka saling menguatkan, dan selalu meyakini bahwa takdir dan nasib akan mempertemukan mereka dengan buah hati. Saat itulah, teman dari teman yang lain mengabarkan bahwa ia hendak menyerahkan anak yang ia kandung karena kondisi ekonominya tak memungkinkan merawat anak itu nanti. Apalagi, ia juga telah memiliki bayi kembar dengan usia yang belum genap setahun. Harapan Diana dan Bastian untuk memiliki anak pun tumbuh lagi, sampai akhirnya Aila berada dalam dekapan mereka, dan menjadi putri mereka. “Entah kenapa, sejak awal, saya dan suami sudah merasa bahwa Aila memang benar-benar anak kami,” kata Diana.

Kelekatan antara Diana dan Bastian dengan Aila semakin erat, saat bayi itu harus dirawat di rumah sakit selama hampir sebulan, akibat lahir prematur dan organ pernapasannya belum sempurna. “Saya dan suami bergantian setiap hari menginap di rumah sakit untuk menjaga Aila, termasuk ke sana ke mari mencari donor ASI bagi Aila, agar ia cepat sehat,” cerita Diana lagi, yang terpaksa cuti selama sebulan dari kantornya saat itu. “Berasa banget, kayak ada yang hilang dalam diri saya. Walau ia tidak lahir dari rahim saya, tetapi ia lahir dari hati saya.”

Pun ketika enam bulan sejak kehadiran Aila, Diana dinyatakan positif hamil, bonding yang sudah tercipta dan perasaan cinta yang tumbuh antara Diana, Bastian, dan Aila tak kunjung berkurang. Meski begitu, Diana mengakui, sempat terbesit kekhawatiran juga di benak dan hatinya, bergantian dengan perasaan bahagia. “Saya takut, kami tidak bisa memberi perhatian yang adil kepada Aila nanti,” cetus Diana.

Namun semua itu sirna, seiring dengan semakin besarnya kehamilan Diana. Apalagi, Bastian pun begitu telaten mengasuh Aila. Ketika Kevan* (sekarang 4 tahun) akhirnya lahir, Diana dan Bastian pun bertekad merawat mereka berdua dengan seadil mungkin. Bahkan, Aila akhirnya pun turut merasakan ASI Diana, selama setahun, sambil ia menyusui Kevan.

“Kami tidak pernah membedakan perlakuan ke anak yang diadopsi maupun yang saya lahirkan sendiri karena semua itu perjuangan,” kata Diana. “Sejak awal mengadopsi Aila, tak ada pikiran menjadikan ia ‘pancingan’, seperti yang disangka banyak orang.”

Meski demikian, Diana dan Bastian telah sepakat memberi tahu status Aila sedini mungkin, karena ia berhak mengenal asal-usulnya. Saat Aila melihat bayi, dan bertanya apakah ia berasal dari perut Diana, maka ia menjawab dengan jujur dan sederhana, “Tidak, tetapi dari perut teman Mama. Meski begitu, Mama dan Papa tetap sayang Aila.” Baru setelah Aila cukup besar dan lebih mengerti, maka Diana dan Bastian akan memberi tahu secara detail, tanpa ada yang ditutup-tutupi.

Mengasuh dua anak balita – dengan karakter berbeda: Aila kalem, sementara Kevan aktif sekali, tidak bisa diam – memang tidak mudah, dan merepotkan – hingga ia sempat harus berhenti ngantor, namun Diana mengakui, ia menikmati semua itu. “Seperti mendapat rezeki nomplok, karena begitu dikaruniai anak, langsung lengkap, sepasang perempuan dan laki-laki,” katanya.

*Nama disamarkan untuk melindungi privasi

(IS/FAR)

Baca Juga:
Cara Bijak Mencintai Anak

 



Artikel Rekomendasi