4 Penyebab Celah Bibir dan Lelangit Sumbing

 


Foto: Daniel Reche from Pexels




Menimang bayi yang lahir sehat dan fisik sempurna menjadi harapan semua orang tua. Namun, tidak semua bayi lahir ‘normal’. Beberapa terlahir dengan kondisi sumbing pada bibir atau lelangit (cleft lip or palate yang disingkat CLP). Bahkan menurut buku “Bibir & Lelangit Sumbing” keluaran RSCM, sekitar 2 di setiap 1.000 kelahiran bayi ditemui insiden bibir sumbing.

Apa maksudnya?
Bibir dan lelangit sumbing merupakan salah satu kelainan bawaan pada daerah wajah dan mulut yang sering ditemui. Kelainan ini terjadi sebagai kelainan yang berdiri sendiri atau bagian dari suatu sindrom (kumpulan gejala). Sumbing dapat melibatkan bibir, dasar hidung, gusi, hingga lelangit mulut. FYI, kasus bibir sumbing dan bibir plus lelangit sumbing lebih banyak ditemukan pada laki-laki, sementara kasus lelangit sumbing saja lebih banyak ditemukan pada perempuan.

Perkembangan wajah bayi terjadi pada kehamilan minggu ke-4 hingga ke-10, yaitu saat terjadinya proses pembentukan mulut dan lelangit janin. Pada saat inilah dapat terjadi kelainan berupa gagalnya proses penyatuan bagian dari janin yang akan membentuk hidung dengan bagian dari janin yang nantinya akan membentuk rahang atas sehingga terdapat sumbing (cleft) di satu sisi maupun kedua sisi bibir, dasar hidung, gusi, hingga lelangit mulut.

Apa penyebabnya?
Ada tiga penyebab utama bayi lahir dengan bibir dan lelangit sumbing, yaitu faktor genetik, asupan gizi, serta konsumsi zat yang membahayakan janin. Secara genetik, orang tua dengan bibir dan lelangit sumbing memiliki risiko menurunkan bibir dan lelangit sumbing sekitar 2%-4%. Namun, penelitian mengenai gen yang menyebabkan sumbing masih terus berlangsung.

Faktor asupan gizi terutama karena kurangnya asupan asam folat, vitamin B6, dan zinc selama kehamilan. Sementara faktor konsumsi zat yang menyebabkan bayi terlahir dengan bibir dan lelangit sumbing di antaranya obat-obatan mengandung Fenitoin (obat epilepsi), Thalidomide, Isotrenitinoin (obat jerawat) yang dikonsumsi selama kehamilan. Selain itu merokok dan konsumsi alkohol selama kehamilan dapat meningkatkan risikonya hingga 10 kali lipat!

 
Baca juga:
Senyum untuk Anak Indonesia
Penting, Cek Kromosom Sebelum Hamil!
Menyusui Bayi Celah Bibir

 



Artikel Rekomendasi