Sudah Sembuh Covid-19, Bisa Positif Lagi?

 

Foto ilustrasi: Freepik

Anda mungkin pernah mendengar informasi bahwa apabila seseorang pernah sakit karena terinfeksi virus corona, maka tubuhnya akan membentuk kekebalan. Sehingga ketika ia sembuh, ia tidak akan lagi jatuh sakit sebab imun tubuhnya sudah merekam dan lebih kuat mengalahkan virus corona. Dengan kata lain, ia tidak akan sakit lagi karena virus corona.

Namun situs berita Reuters pada Sabtu, 11 April 2020 menyebutkan bahwa Pejabat Korea Selatan melaporkan ada 91 orang yang sebelumnya adalah pasien Covid-19 kemudian dinyatakan sembuh dan kemungkinan virus di tubuhnya kembali aktif. Jadi, diduga virus di tubuh pasien yang dinyatakan telah sembuh ini,  'hidup' lagi. Bukan terinfeksi dari luar. 

Jeong Eun-kyeong, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea, pada Jumat pekan lalu mengatakan dalam sebuah briefing bahwa virus corona mungkin aktif kembali dalam tubuh pasien yang telah sembuh tersebut. Akan tetapi Eun-kyong tidak menjelaskan lebih detail bagaimana hal itu bisa terjadi. Pihak berwenang sedang melakukan penyelidikan epidemiologis untuk memastikannya. 

Baca juga: 7 Pelajaran Positif dari Pandemi Covid-19

Sementara itu, Badan Kesehatan Dunia atau WHO sedang mencari laporan tentang kasus tersebut. "Kami mengetahui laporan-laporan ini tentang individu yang telah dites negatif untuk COVID-19 menggunakan pengujian PCR (reaksi rantai polimer) dan kemudian setelah beberapa hari pengujian (kembali) positif lagi," kata pihak yang disebutkan dari WHO, seperti dikutip dari Reuters.

"Kami bekerja sama dengan para ahli klinis kami dan bekerja keras untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang kasus-kasus individu. Penting untuk memastikan bahwa ketika sampel dikumpulkan untuk pengujian pada pasien yang dicurigai, prosedur tes dijalankan dengan benar," katanya.

Menurut pedoman WHO tentang manajemen klinis, seorang pasien dibolehkan pulang dari rumah sakit setelah dilakukan dua kali berturut-turut tes Covid-19 setidaknya dalam 24 jam yang berbeda, dan hasilnya negatif.

Baca juga: Bisakah Bayi Tertular Virus Corona dari Ibu

Terlepas dari itu, virus corona merupakan jenis virus baru. Para ahli terus melakukan penelitian untuk mengetahui lebih jauh tentang virus corona ini. 

"Karena COVID-19 adalah penyakit baru, kami membutuhkan lebih banyak data epidemiologi untuk menarik kesimpulan profil pelepasan virus," kata WHO.

Alika Rukhan

 



Artikel Rekomendasi