Di Rumah Saja, Kok Pengeluaran Malah Bertambah?

 


Pandemi Covid-19 diprediksi masih akan berlangsung hingga tahun 2021. Selama masa krisis masih berlangsung, berbagai hal telah diupayakan baik dari pihak pemerintah, perusahaan, ataupun para wirausaha, untuk tetap menggerakkan roda perekonomian.
 
Mengatur keuangan keluarga di masa pandemi juga bukanlah hal yang mudah. Baik Ayah ataupun Bunda mungkin telah merasakan dampak dari krisis ekonomi global seperti, pemutusan hubungan kerja (PHK), Di rumahkan atau pemotongan gaji.
 
Dalam acara Instagram Live Parenting Indonesia bertema How to Manage Family Finance, Lead Financial Trainer @QM_Financial, Ligwina Hananto, memaparkan bahwa dalam kondisi normal, Ada 5 pos pengeluaran keuangan keluarga yaitu, cicilan hutang, pengeluaran rutin, menabung dan investasi, pengeluaran sosial, dan pengeluaran lifestyle.
 
“Anda bisa menyeimbangkan penghasilan dengan pengeluaran kurang lebih begini, Lifestyle maksimal 20%, cicilan hutang maksimal 30%, dan menabung itu minimal 10%. Dalam kondisi normal ya,” katanya.
 
Pada 3 bulan pertama karantina mandiri, keuangan keluarga mungkin masih bisa diselamatkan dengan dana darurat yang disimpan untuk pengeluaran tak terduga. Namun memasuki bulan ke 7 di rumah saja, para Ibu rumah tangga mulai mengeluhkan pengeluaran keuangan yang tetap membengkak meski sebagian besar kegiatan keluarga hanya dilakukan dari rumah.
 
Untuk menjawab keresahan para Bunda, Ibu 3 anak ini menjelaskan bahwa perubahan dalam gaya hidup sangatlah memengaruhi pengeluaran kita. Selama pandemi covid-19 masih berlangsung, memang ada banyak cost lifestyle yang seharusnya bisa dipangkas misalnya liburan, nongkrong di kafe, nyalon, nonton bioskop dan lain-lain.

 

Lalu mengapa selama di rumah saja, pengeluaran keluarga justu malah meningkat?
Faktanya, cost lifestyle yang menurun tidaklah dialihkan menjadi tabungan keluarga, melainkan dipindahkan ke pengeluaran rutin, seperti meningkatnya groceries karena kini seluruh anggota keluarga makan di rumah, penggunaan elektronik meningkat diiringi dengan tagihan listrik yang bertambah, kemudian penggunaan internet yang lebih aktif dibandingkan sebelumnya, pembelian masker, handsanitizer, dan lain-lain.
 
“Ini sudah saatnya, Anda tidak hanya memantau pengeluaran saja, tetapi juga mempertahankan sumber pemasukan kita, misalnya harus lebih concern dengan keuangan perusahaan tempat Anda bekerja, mulai dagang kecil-kecilan. Kunci melewati pandemi ada 3 yaitu, adaptasi, adaptasi dan adaptasi,” tutup Wina.


Baca juga:
Solusi masalah keuangan di masa pandemi: hindari utang, mulai berdagang

8 indikasi masalah keuangan dalam pernikahan
8 aplikasi jual barang bekas, selamatkan keuangan di masa pandemi


Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi