Daur Ulang Barang Bekas Bayi

 

 
Dok. Pribadi

Bayi cepat tumbuh besar, tidak terasa barang-barangnya sudah tak lagi terpakai. Jangan langsung disingkirkan. Yuk, diubah agar lebih berguna seperti para bunda ini:

1. Tempat menyimpan dan memajang mainan
Bunda Chindy, bunda dari Quila
Baby tafel, sekarang saya alih fungsi jadi meja tempat menyimpan dan memajang mainan Quila. Kebetulan mainan termasuk boneka Quila belum punya tempat penyimpanan, dan baby tafel sedang nganggur. Daripada tidak digunakan, jadi dipakai buat menyimpan mainan-mainan itu saja. Tidak ada perubahan atau modifikasi sama sekali, karena material barangnya masih baik dan warnanya masih seperti baru. Kelak, pasti baby tafel itu bisa dilungsurkan ke adiknya Quila.

2. Meja belajar dari boks bayi
Bunda Bianti, bunda dari Ashaqila dan Ryuzaki
Saya ubah boks bayi menjadi meja belajar dan tulis. Awalnya, saya iseng browsing di Pinterest, lalu menemukan beberapa tutorial Do-It-Your Self dari baby crib. Pas sekali nih, saat itu Ashaqila dan Ryuzaki sudah tidak mau tidur lagi di boks bayi. Saya sempat mengubah boks bayi menjadi tempat tidur balita. Namun, tetap saja anak-anak tidak betah tidur di situ. Saya mulai browsing, dan menemukan karya meja tulis dari boks bayi. Saya sempat ragu, apakah ada custom papan kapur sesuai ukuran meja tersebut. Hmm, saatnya berburu di Instagram! Dan saya pun akhirnya menemukan supplier custom papan kapur yang cocok dengan ukuran boks bayi saya. Saya sengaja pakai papan kapur, karena Ashaqila sudah mulai belajar matematika jadi bisa hemat kertas saat ia belajar berhitung.

3. Buku cerita, sarung bantal, dan boneka dari pakaian
Bunda Clefiena, bunda dari Devan dan Aqmar.
Saya tidak tega memberikan barang-barang bayi yang sudah tidak terpakai ke orang lain, karena sudah tidak layak pakai. Namun, sayang sekali bila dibuang, ada kenangan di setiap barang-barang itu. Problematika ibu-ibu, hehehe. Sebelum diprotes karena menumpuk barang, saya cari ide, kira-kira barang-barang itu bisa jadi apa, ya? Pastinya harus berubah menjadi barang yang bisa dipakai oleh anak-anak lagi. Dan, jadilah buku cerita, sarung bantal, dan boneka. Voila! Anak-anak sangat happy begitu lihat hasilnya. Semuanya saya kerjakan sendiri, lho, eh, ada juga yang dibantu oleh si sulung. Ya, ternyata selain barang bekas itu bisa berguna lagi, bisa juga menjadi aktivitas baru bersama anak. Seru!

4. Pajangan dan wadah dari kaleng susu
Bunda Dyani, bunda dari Cinta
Namanya juga ibu-ibu selalu butuh aneka wadah untuk menyimpan aneka barang. Daripada beli, lebih baik saya manfaatkan saja kaleng susu bekas Cinta, yang setiap bulan pasti nambah jumlahnya. Dan, ternyata si kaleng susu juga bisa diubah menjadi pot bunga, dekorasi kamar, bahkan untuk hiasan ulang tahun. Wow, saya juga kaget dengan hasilnya. Supaya kaleng bekas tampak menarik, saya hias menggunakan sisa-sisa material wallpaper dan kaus kaki rattle yang sudah bolong. Tukang sulap, bisa jadi ini keahlian saya sekarang. Karena saya berhasil ‘menyulap’ beberapa barang bekas di rumah. Saya ‘menyulap’ tiang dari bekas kursi bayi menjadi lampu baca. Saya ‘menyulap’ sepatu bayi Cinta menjadi dekorasi kamar anak atau dekorasi ulang tahun, tinggal tempel di dinding saja. Jadi deh!

5. Bantal dari pakaian
Bunda Sanya, bunda daru Shalya, Banin dan Bima.
Banyak motif, gambar, dan quotes lucu dari pakaian bayi dan balita saya. Sayang sekali kalau dibiarkan begitu saja jadi barang bekas. Langsung melayang-layang di pikiran saya ide membuat bantal dari pakaian-pakaian itu. Saya sendiri yang mendesain dan menjahit bantalnya. Agar bantal aman untuk anak-anak, saya isi dengan dacron. Saya berharap bantal-bantal ini bisa dipakai hingga anak-anak besar. Mereka bisa bernostalgia dengan pakaian-pakaian di masa balita.

(FIN/FAR)

Baca Juga:

Mainan Daur Ulang

 



Artikel Rekomendasi