Kenapa Anak Praremaja Doyan Membantah dan Sulit Diatur?

 



“Bunda dan Ayah, berhenti menghakimi anak-anak Anda! Parenting style untuk praremaja zaman sekarang itu harus shifting,” tukas Novita Tandry, Psikolog Anak dan Remaja, NTO Nurture Teach Observe, Childcare and Early Education, saat membahas Seni Berkomunikasi dengan Anak Praremaja di Live Meet Up on Instagram bersama Parenting Indonesia.
 
Mengapa anak pada usia ini suka sekali membantah, dan sulit diatur? Apa itu parenting style shifting? Bagaimana cara berkompromi dengan anak usia praremaja? Semua itu sebagian dari pertanyaan-pertanyaan yang membanjiri kolom komentar selama Instagram Live bersama Novita Tandry sedang berlansung.
 
Usia praremaja yaitu 9 - 11 tahun, disebut Novita sebagai usia dengan masa tantrum seri ke-2 yang membutuhkan penanganan khusus, yaitu dengan cinta bukan hanya kata-kata. Terutama pada zaman teknologi serba canggih ini, Novita memaparkan bahwa para orang tua sudah tidak bisa lagi menggunakan gaya parenting otoriter.
 
Tentunya sebagai orangtua, Anda juga telah melewati masa-masa ini, namun lain cerita saat Bunda dan Ayah diajarkan saat kecil. Metode yang sama tidak akan berhasil bila Anda aplikasikan pada anak Anda yang notabennya telah terpapar Teknologi dan Informasi yang lebih canggih. Itulah sebabnya gaya parenting pada anak usia praremaja zaman sekarang itu harus shifting.
 
Pada zaman ini juga, umumnya hormon anak akan berkembang lebih cepat. Misal, anak perempuan mengalami menstruasi lebih cepat dan anak-anak pada usia ini mulai berfikir secara abstrak, mereka juga memiliki banyak pertanyaan yang mengacu pada diri mereka sendiri seperti, mengapa mereka mulai mood swing, badan panas, dan saat melihat sosial media mereka sudah mulai membandingkan kehidupan mereka.
 
Dalam interview yang membahas serba-serbi anak usia praremaja ini, Novita juga menjelaskan bahwa, dalam membesarkan anak praremaja, Bunda dan Ayah juga harus memiliki SOP atau Standar Operasional Prosedurnya.
 
Berbeda saat bunda dan Ayah masih muda, anak-anak praremaja masa kini, sudah tidak terlalu membutuhkan kebebasan di luar rumah, tetapi lebih membutuhkan kebebasan di dalam rumah dengan wifi sebagai temannya, mereka akan lebih senang untuk berselancar di dunia maya dan bermain sosial media dan game online.
 
Menjadi contoh yang baik
Mulai sulit diatur merupakan kendala yang sering diihadapi para orangtua dalam mengasuh anak dengan usia praremaja. Menanggapi kendala ini, Novita memberikan kiat yang bisa dilakukan Ayah dan Bunda yaitu, menjadi contoh yang baik untuk anak.
“Tapi yang saya minta hanya hal mudah seperti, bangun pagi, mandi, jangan main game terus, hal inikan untuk kebaikannya juga.” Ya, Bun! Segala hal yang Anda ingin anak Anda lakukan tentunya merupakan hal baik, namun saat menghadapi anak usia praremaja, alih-alih terus menyuruhnya melakukan hal tersebut akan lebih baik bila Anda memberikan contoh terlebih dahulu misalnya, Bunda dan Ayah juga bangun pagi atau tidak bermain gadget Anda saat sedang bersama anak.
 
Mendengarkan tanpa menghakimi
“Menjadi orang tua adalah pekerjaan paling sulit, sekaligus paling Anda cintai” apakah bunda setuju dengan kata-kata dari Novita Tandry tersebut?
 
Jika iya, maka mulailah untuk lebih sering mendengarkan keluh kesah Anak Anda tanpa menghakimi mereka. Dalam usia praremaja, anak sudah mulai mengerti situasi dan mulai menuntut untuk dimengerti. Salah satu cara untuk mengambil hati si praremaja agar dapat menghormati Anda sebagai orang tua adalah luangkan waktu yang lebih banyak lagi untuk berbicara dan mendengarkan pendapat anak Anda.
 
Cinta bukan hanya Materi
Untuk Ayah dan Bunda, mungkin memenuhi kebutuhan materi anak merupakan hal yang menjadi prioritas Anda, namun bila Anda ingin mulai berdamai dengan si praremaja, bukan hanya materi yang Anda butuhkan tetapi cinta dan perhatian juga harus menjadi prioritas Anda.
 
Novita juga menambahkan bahwa terkadang saat mulai membantah, anak tidak memiliki niat untuk menyakiti orangtua mereka, tetapi mereka hanya ingin menguji kesabaran Anda. “Mulai kenali anak Anda, berbicara dari hati ke hati,” kesabaran merupakan kunci Anda untuk dapat menyentuh hati anak-anak usia praremaja.


Baca juga:
Bantu anak beradaptasi dengan the new normal
Tak perlu menghukum anak untuk belajar benar dan salah
Ajarkan anak menghargai keberagaman



Debbyani Nurinda

 



Artikel Rekomendasi