Breastfeeding 911, Mengupas Fakta ASI dan Solusi Agar Ibu Sukses Menyusui

 

Belajar tentang ASI dan optimal menyusui.
 
Menyusui adalah proses natural yang semestinya bisa dilakukan oleh ibu mana pun yang baru melahirkan bayinya. Namun, bukan tidak mungkin muncul tantangan-tantangan selama masa menyusui, bahkan di awal-awal. Yang umum terjadi di antaranya adalah payudara lecet dan ASI dirasa kurang, sehingga ibu khawatir akan pertumbuhan anak. “Tetapi, kesulitan-kesulitan saat menyusui harus dilalui dengan mengingat pesan-pesan betapa hebatnya ASI di awal kehidupan bayi, supaya niat Ibu makin kuat dan tidak menyerah, lalu berhenti di tengah jalan,” tegas dr. I.G.A.N Partiwi, Sp.A, MARS (dr. Tiwi) dalam Jumpa Pakar Breastfeeding 911, yang diselenggarakan Ayahbunda dan Pigeon di Hotel Santika Cirebon, 14 Desember kemarin. 
 
Tantangan-tantangan dalam menyusui itu bisa menyebabkan ibu memutuskan beralih ke susu formula sebagai solusi. Padahal, dr. Tiwi menjelaskan, bahwa di awal-awal kehidupan bayi, ASI tidak ada tandingannya, karena memiliki kandungan nutrisi paling lengkap dan antibodi yang dibutuhkan bayi. Untuk itu, dr. Tiwi membandingkan kandungan dalam ASI dan susu sapi yang menjadi kandungan dalam susu formula.  

“Kadar protein di dalam air susu sapi besar sekali, dibandingkan dengan ASI, yang hanya sedikit. Protein tujuannya untuk membentuk otot, makanya anak sapi cepat sekali besar. Dalam 47 hari, dia sudah sebesar ibunya. Sementara, ASI lebih rendah protein namun tinggi laktosanya. Apa guna laktosa? Untuk pembentukan otak bayi,” jelas dr. Tiwi.
 
Lebih jauh dokter Tiwi menjelaskan mengenai pentingnya Inisiasi Menyusu Dini, bagaimana cara meningkatkan produksi ASI, hingga pentingnya dukungan ayah dalam masa-masa ibu menyusui bayinya.
 
Sukses menyusui juga ditentukan posisi yang benar. Dijelaskan dr. Luh K. Wahyuni, Sp.KFR, posisi mulut bayi saat menyusu harus tepat, “Mulut bayi tidak hanya mengulum puting, namun seluruh areola atau bagian hitam di sekitar puting. Dengan begitu, payudara ibu tidak akan mengalami lecet,” jelas dr. Luh.
 
Demikian pula posisi bayi saat digendong haruslah nyaman dan tepat, sehingga bayi bisa menyusu secara maksimal. Nyaman buat ibu, belum tentu nyaman untuk bayi. Saat bayi berada dalam dekapan ibu, terjadilah skin to skin contact, yang baik bagi pertumbuhan dan bonding ibu-anak.   
 
Breastfeesing 911 akan terus menyapa Bunda dan Ayah di berbagai kota. Nantikan informasinya di website dan media sosial Ayahbunda, untuk mengetahui di kota mana kami akan hadir berikutnya menjumpai Anda.
 

 

post-image

dr. Tiwi menjelaskan tentang fakta ASI

post-image

Posisi bayi menyusu dicontohkan dengan boneka oleh dr. Luh.

post-image

Tidak hanya bunda, ayah pun aktif bertanya.

post-image

Semua peserta menyimak penjelasan narasumber.

post-image

Gracia Danarti, Pemimpin Redaksi Ayahbunda.

post-image

Dapat ilmu dan dapat banyak hadiah.

post-image

Belanja produk Pigeon untuk bayi kesayangan Bunda.

post-image

Sama-sama mencatat, saling dukung dalam pemberian ASI.



Artikel Rekomendasi

post4

Donasi Untuk Anak Terdampak Covid-19

Bulan Ramadan bulan kebaikan. PT Frisian Flag Indonesia selama bulan Ramadan tahun ini, melalui brand FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® telah menyelenggarakan kampanye 1000 #LangkahKebaikanPrima ‘Pintarny... read more