Lemak Esensial Penting Untuk Tumbuh Kembang Balita

 

Asupan lemak esensial yang seimbang, hal mendasar bagi tumbuh kembang optimal balita, sebagai salah satu komponen pembentukan sel. Selain itu, lemak esensial berperan dalam sistem saraf dan pembentukanhormon serta berdampak positif bagi kesehatan kardiovaskular

Persepsi lemak yang selalu dianggap sebagai phobia yang menakutkan, ternyata tidak sepenuhnya benar. Lemak sangat penting untuk pertumbuhan sel-sel tubuh, sumber energi dan tumbuh kembang anak. Namun jenis lemak seperti apa? Menurut dr.Fiastuti Witjaksono M.s., SpGK, dokter spesialis gizi, lemak esensial penting untuk menunjang masa pertumbuhan balita. “Dari total 30% lemak yang dikonsumsi, sebaiknya tidak lebih dari 7%  adalah lemak jenuh (SAFA) dan 25% lemak tidak jenuh. Dari lemak tidak jenuh, 6-10% adalah lemak tidak jenuh ikatan ganda (PUFA) dan 15% adalah lemak tidak jenuh ikatan tunggal (MUFA). PUFA dan MUFA inilah yang penting untuk pertumbuhan,” terang dr.Fiastuti dalam media workshop-Alchemy Pentingnya Peran Lemak Esensial bagi Tumbuh Kembang Anak, di Jakarta, Kamis (6/5).

“Sayangnya banyak orang tua belum memiliki pengetahuan yang cukup mengenai pentingnya lemak esensial dan sumber makanan yang bisa memenuhinya,” terang dr. Ratna Djuwita Hatma, MPH dari Perhimpunan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) yang turut hadir sebagai pembicara workshop. “Sehingga menurut data umum kami, tingkat asupan lemak esensial  masyarakat Indonesia khususnya PUFA masih rendah,” lanjutnya.

Asupan lemak esensial yang seimbang, hal mendasar bagi tumbuh kembang optimal balita. Membantu membentuk dan mengintegrasi sel-sel membran sehingga lebih lentur dan mempu menyerap nutrisi lebih baik dan mempermudah sisa pembuangan keluar dari sel. Selain itu, lemak esensial berperan dalam sistem saraf dan pembentukan hormon serta berdampak positif bagi kesehatan kardiovaskular. “Sehingga balita gemuk pun tetap membutuhkan lemak esensial sebagai salah satu komponen pembentukan sel, yang jika tidak tercukupi sel tubuh lebih mudah rusak dan menimbulkan berbagai masalah kesehatan,” imbuh dr.Fiastuti.

Lemak esensial tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh, sehingga harus melalui makanan yang kaya Omega 3 dan Omega 6. Seperti ikan salmon, alpukat, kacang-kacangan, almond, biji-bijian (biji bunga matahari) dan telur. “Hindari semua gorengan dan makanan yang diproses berlebihan, karena mengandung banyak lemak jenuhnya,” jelas dr.Fiastuti. (ME)







 

 



Artikel Rekomendasi