Maksimalkan Waktu Menyusui

 





“Perjuangan ibu dalam menyusui harus dibarengi dengan pemahaman, mengapa ibu harus menyusui dan mengapa ASI tidak bisa dibandingkan dengan cairan lain,”  ujar dr. I. G. A. N. Partiwi, Sp.A., MARS mengawali presentasinya di acara Breastfeeding 911, Sukses Memberi ASI dalam Berbagai Kondisi, yang diadakan Ayahbunda dan Pigeon, Sabtu (8/2) lalu, di The Rinra Hotel, Makassar. “Dan salah satu komponen aspek keberhasilan pada menyusui adalah pengetahuan bunda dan ayah. Itulah mengapa acara seperti ini penting sekali sebagai modal dasar bangsa dalam menghasilkan generasi muda yang unggul,” tegas dr. Luh Karunia Wahyuni, Sp.KFR, sebagai pembicara kedua.
 
Ada beberapa yang kurang dipahami para ibu baru soal menyusui. Dua di antaranya durasi dan volume menyusui: berapa waktu yang dibutuhkan untuk menyusui dan berapa berapa banyak ASI yang bisa diberikan kepada bayinya. 
 
Demi Nutrisi Lengkap
 
Dr. Tiwi menjelaskan, ada tiga komponen yang terdapat di dalam ASI. Yakni, lemak, protein, dan laktosa. Ibarat ASI yang diletakkan di dalam gelas, laktosa berada di bagian paling atas (yang teksturnya paling encer), lalu protein, kemudian lemak (teksturnya paling kental). Untuk mendapatkan semua manfaat itu, bayi harus menyusui minimal 40 menit per payudara. 
 
“Sering kali, yang terjadi, saat sedang menyusui, ASI di payudara sebelah menetes-netes, ibu buru-buru memindahkan bayinya ke payudara itu dengan alasan: sayang ASI-nya terbuang. Padahal, ini membuat bayi tak mendapatkan manfaat lemak dari ASI di payudara sebelumnya. Jadi, usahakan, tiap kali menyusui, payudara harus sampai kosong sehingga bayi mendapatkan nutrisi lengkap,” terang dr. Tiwi. 
 
Untuk bayi bisa mendapatkan bagian lemak pada ASI, butuh setidaknya 15 menit menyusu pada ibu. Dan, untuk mencegah ASI di payudara lain ‘tumpah’, Anda bisa menampungnya terlebih dulu. 
 
Dapatkan Hormon Baik 
 
Ada dua hormon baik yang akan bekerja saat ibu menyusui. Jika ibu sering menyusui meingkat dan merangsang produksi ASI. Agar ASI mengalir lancar, siperlukan hormon oksitosin, yang dipengaruhi kondisi psikologis ibu (bahagia, nyaman, damai). 
 
Makin Dekat
 
Saat menyusui, Anda memberikan dekapan, kecupan, belaian, nyanyian, kadang juga cerita kepada bayi. Saat menyusu, bayi meningkatkan indranya dengan belajar mengenali detak jantung, bau, suara, dan wajah Anda. Aktivitas sederhana ini memperkuat bonding (kelekatan) antara Anda dan si kecil.   
 
(Ester Sondang) 

 

 

post-image

dr. Tiwi mengungkap pentingnya ASI

post-image

dr. Luh menjelaskan posisi terbaik bayi menyusu

post-image

Tanya jawab dipandu moderator

post-image

Belanja di booth Pigeon

post-image

Memilih produk bayi & ibu sebagai persiapan kelahiran.

post-image

Peserta menyimak paparan pembicara.

post-image

Peserta antusias bertanya

post-image

Banyak hadiah kuis, games, doorprize, bestdress, dll.



Artikel Rekomendasi

post4

Donasi Untuk Anak Terdampak Covid-19

Bulan Ramadan bulan kebaikan. PT Frisian Flag Indonesia selama bulan Ramadan tahun ini, melalui brand FRISIAN FLAG® PRIMAGRO® telah menyelenggarakan kampanye 1000 #LangkahKebaikanPrima ‘Pintarny... read more