Saatnya Balita Menikmati Kasih Sayang Ibu

 

Hubungan balita yang menginjak usia 5 tahun dengan ibu memasuki masa paling manis, paling mulus dan mengasyikkan. 

Secara umum, Anda akan menjumpai, hubungan dengan si prasekolah di masa ini lebih mulus dari sebelumnya: ia sudah mudah diarahkan, sudah bisa bekerja sama dengan baik serta ia tak membutuhkan kehadiran Anda secara konkrit meskipun ia tentu masih sangat membutuhkan ibu.
 
Cara sedikit beda. Pada umumnya, anak-anak usia ini sudah banyak tahu tentang hal-hal yang sebaiknya dilakukan dan yang dilarang. Demikian pula aspek berbuat atau berperilaku baik, seperti berbagi, bekerja sama dan berempati. Sebab, di usia ini, anak sudah terbiasa mengikuti aturan di luar rumah, seperti prasekolah. Selain itu, limpahan kasih sayang yang cukup dari keluarga biasanya juga mendorong mereka suka berbagi afeksi dengan orang lain.

Hubungan balita dengan ibu memasuki sebuah tahapan yang lebih lanjut dibandingkan usia sebelumnya. Di usia ini, anak sudah mandiri dan bisa melakukan sendiri beberapa hal. Beberapa anak memang suka dipeluk atau dirangkul ibu di mana pun atau kapanpun, serta berujar, “I love Ibu”. Tapi jangan heran juga apabila anak Anda justru tidak mau diperlakukan seperti anak kecil di depan kawan-kawannya. 

Dengan demikian, Anda tak perlu berkecil hati apabila, ia tidak mau dipeluk dan memilih mengekspresikan kasih sayang dengan cara berbeda. Misalnya, menepuk tangan (toss) atau pundak Anda. Ini biasanya terjadi pada anak laki-laki. 

Kehangatan keluarga. Bagaimana jika balita justru tidak bisa mengungkapkan kasih sayang kepada Anda, ibu atau anggota keluarga lain? Ada dua kemungkinan. Pertama, Anda kurang memberinya contoh cara mengekspresikan afeksi. Kedua, Anda kurang mendorongnya mengekspresikan kasih sayang. Jadi, Anda harus mendemonstrasikan cara mengungkapkan perasaan sayang dan memberinya pujian ketika ia mempraktikkan atau melatihnya.

Selain itu, Anda perlu merenungkan kembali, dan tanyakan kepada diri: apakah balita cukup kasih sayang dan perhatian Anda? Kehangatan keluarga, terutama ibu, merupakan “bahan bakar” utama bagi anak untuk membagi perhatian, empati dan kasih sayang kepada orang lain dan ... sang ibu.


 

 



Artikel Rekomendasi