Sebaiknya Bayi Tidak Dkenalkan Empeng

 

Mengapa empeng buat bayi menjadi kontroversi? Banyak orang menentang penggunaan empeng untuk bayi karena beberapa sebab, diantaranya:
  • Tidak higienis. Empeng sering jatuh ke lantai dan diberikan ke bayi tanpa disterilkan lagi. Ini berisiko memindahkan kuman dari lantai ke mulut bayi
  • Memengaruhi lengkung rahang. Ketika anak tumbuh gigi, adakalanya dia menggigit atau menarik empeng dengan giginya. Tekanan yang ditimbulkan bisa memengaruhi bentuk rahang dan gigi
  • Dikhawatirkan kebiasaan akan berlanjut sampai anak masuk usia sekolah, sehingga semakin sulit dihentikan. Bisa berdampak secara psikologis jika anak diejek akibat masih ngempeng
  • Orang tua kerap menggunakan empeng sebagai sarana menenangkan anak. Artinya tidak mendidik anak dalam proses menumbuhkan rasa percaya diri.
Kenyataannya
  • Empeng bisa menjadi teman tidur bayi bayi rewel yang tidak bisa ditenangkan dengan cara lain seperti mendongeng atau mengusap-usap bagian tubuh. Ia memerlukan kondisi yang menenangkan dirinya sebelum bisa tertidur.
  • Mengurangi kebiasaan bayi mengisap ibu jarinya
Bagaimana menyikapi empeng?
  • Jika tidak perlu, jangan kenalkan empeng pada anak. Selain menghindari risiko gangguan pertumbuhan gigi dan rahan, juga menghindari kesulitan melepaskannya nanti.
  • Jika anak rewel, alih-alih diberi empeng, cari penyebabnya. Apakah karena lapar atau ingin digendong? Atasi masalah tersebut
  • Alihkan perhatiannya dari empeng karena adakalanya ia mengisap empeng karena bosan. Pertahankan agar ia tetap aktif.
  • Beri ia teether (mainan anak untuk digigit) yang disterilkan setiap hari
  • Jika Anda memberi anak empeng, segera lepas empeng jika anak sudah tertidur pulas. Sehingga dampak negatif penggunaan empeng dalam jangka waktu lama bisa dihindari.

 



Artikel Rekomendasi