Menyikapi Nasihat Nenek

 

Nasihat nenek, perlu diikuti atau tidak? Yang penting, jangan berprasangka buruk nenek terlalu mencampuri. Pahami niat baiknya.

Merusak aturan? Sebagai ibu yang sudah berjuang membesarkan anaknya, ibu/ibu mertua Anda menikmati peran baru sebagai nenek, mengasuh cucu tanpa tanggung jawab. Soal rutinitas, misalnya, Anda menilai sangat dibutuhkan agar anak tenang dan tidak rewel. Anda sudah mempelajari sejak lama dan berhasil menerapkan pada bayi Anda. Tapi nenek tak peduli aturan ini! Waktunya bayi Anda mandi, anak dibiarkan terus bermain. Dalam jadwal bayi, setelah mandi sore, ia langsung makan bubur. Kalau begini, jadwal jadi berantakan dan semua terlambat. Bisa saja nanti malam dia rewel. Apa susahnya minta bantuan pembantu untuk menyiapkan air mandi dan makanan bayi? Bagaimana menegur nenek tanpa membuatnya menangis?

Komunikasikan pada nenek. Semua nenek sayang cucunya. Nenek sering mengatakan hal-hal baik untuk anak menurut versinya. Meski begitu, bisa saja yang baik menurut nenek justru buruk bagi Anda. Selama mengasuh Anda, orang tua Anda melakukan hal-hal berat. Sekarang waktunya menikmati pengasuhan cucu tanpa tanggung jawab. Bila menurut Anda tindakan sang nenek masalah besar, katakan dengan hati-hati. Pilih kalimat yang tepat dan sopan tapi jujur untuk menyampaikan bahwa yang dilakukan nenek bisa mengganggu kenyamanan bayi. Yakinlah, nenek tidak pernah bermaksud menyulitkan hidup Anda dan siap menyesuaikan diri terhadap hal-hal yang berlaku di rumah Anda. Dengan mengatakan harapan Anda, nenek akan berusaha untuk tidak merusak aturan ketika ingin ikut mengasuh cucunya.  

“Nenek kuno, ah!” Saran nenek memang sering bikin bingung. Anak pilek, kok disuruh kasih bawang merah di kepalanya? Apa hubungannya bawang merah di kepala dengan lubang hidung? Tapi, katanya, waktu Anda pilek dulu ibu Anda juga mengoles bawang merah di kepala Anda. Lumayan bisa membantu bayi tidur nyenyak, karena uap bawang merah bisa melegakan hidung tersumbat. Oh! Anda tak ingin melakukannya karena tak tahan baunya dan tak yakin khasiatnya. Bagaimana menolaknya agar nenek tidak gusar?

Biarkan nenek melakukannya, kalau Anda tak ingin melakukannya. Hati nenek sedih melihat cucunya sulit tidur karena hidungnya mampet. Dicoba juga tak masalah, biar pun kuno. Toh, bawang merah takkan mengancam jiwa bayi Anda. Biarkan nenek membagi pengalaman yang telah dilakukannya turun-temurun. Suatu saat cari informasi dari dokter anak, apakah uap bawang merah bisa melegakan hidung tersumbat. Jangan lupa ajak nenek, agar penjelasan dokter bisa dipahaminya. Dokter bisa menjelaskan secara ilmiah kandungan yang terdapat di dalam bawang merah.  

Selalu ingin ambil alih. Setiap kali bayi menangis, nenek menyuruh Anda untuk segera menyusuinya. Atau, paling tidak, digendong biar tenang. Bila Anda tak mau melakukannya, nenek segera ingin mengambil alih. Padahal menurut Anda, biarkan bayi menangis beberapa saat. “Anak saya jelas-jelas kerepotan. Bayi nangis itu kan mengganggu tidur dia. Tapi saya tak boleh membantu menggendong bayinya atau mencari tahu sebab tangisnya. Kasihan anak saya dan bayinya.” Begti alasan nenek. Tangisan cucunya membuatnya sedih.  Ibu si bayi yang kurang tidur pasti juga lelah, bila besok masih harus bekerja. Mengapa bantuan tidak diterima? Pengalaman ibu Anda mengurus bayi dulu tidak terlalu melelahkan karena keluarga besar ikut membantu.

Nenek ingin menolong, bukan mengambil alih. Nenek ingin memudahkan hidup anaknya, supaya tidak kelelahan. Ibu yang kelelahan mudah marah dan tak sabaran menghadapi bayinya. Menurut nenek, sebetulnya bayi itu menangis karena lapar. Mungkin sewaktu menyusu, latch on- nya salah sehingga bayi jadi cepat lapar. Bayi kenyang umumnya lebih mudah tidur. Nenek biasanya langsung ingin mengambil alih bila sarannya tidak didengar. Pendapat nenek ada benarnya. Membantu menenangkan bayi rewel bisa dengan berbagai cara, salah satunya dengan mengangkatnya sejenak atau memeluknya. Menyusuinya juga bisa menjadi cara untuk menenangkan bayi, karena mungkin saja bayi lapar, haus atau butuh mengisap sesuatu. ASI lebih mudah dicerna sehingga bayi lebih cepat lapar. Menyusui bayi tidak perlu diatur-atur  jam.

Mesra Bekerjasama
  1. Libatkan nenek dalam kegiatan penting, misalnya ikut mengantar cucu ke dokter untuk imunisasi atau cek kesehatan rutin agar nenek tahu perkembangan dunia kesehatan si kecil.
  2. Sabar menghadapi saran-sarannya, terima saja tanpa membantah apalagi menggurui. Pilih  yang bisa Anda terapkan, abaikan yang menurut Anda tak masuk akal.
  3. Libatkan nenek dalam rutinitas bayi Anda. Mulai bangun pagi sampai tidur malam hari. Nenek akan tahu, cara Anda bisa membuat bayi tidak rewel.
  4. Jangan mengadu domba ibu Anda dengan ibu mertua. Misalnya mengatakan, “Kata mami yang begitu nggak boleh buat bayi. Kok, ibu menyarankan begitu?” Bisa-bisa hubungan orang tua Anda dengan mertua jadi buruk.
  5. Berteman. Jangan memosisikan nenek sebagai kompetitor dalam mengasuh dan merawat anak. Bermacam hal baik bisa Anda pelajari dari seorang teman, bukan?

 



Artikel Rekomendasi