Balita Hobi Pencet Tombol

 

Daripada melarangnya karena berbahaya, salurkan hobi balita pencat-pencet tombol ke kegiatan yang lebih positif dan aman. Berikan beberapa aktivitas ini padanya.
  • Belikan mainan yang dilengkapi tombol-tombol pengatur gerak, misalnya mobil dengan remote control. Dari mainan, Anda juga bisa mengenalkan dan mengajarkan sebab akibat padanya. Contoh, tombol A membuat mobil bergerak maju, tombol B mobil bergerak ke belakang dan tombol C membuat mobil berputar.  Balita pun jadi  bisa mengenal arah maju dan mundur! Sebaiknya hindari membelikan mainan mobil dengan remote control yang rumit, sesuaikan dengan usia anak.
  • Kenalkan dengan piano sebagai sarana pencet-pencet yang "berilmu".Namun bila jemari anak tidak kuat untuk memencet tuts piano, gunakan alat musik keyboard atau organ. Ketika balita pencet-pencet tuts, ia dapat belajar membedakan bunyi. Balita pun akan belajar bahwa tuts-tuts itu bila dipencet dengan aturan, akan menghasilkan melodi yang indah.
  • Ajarkan pakai komputer. Bila Anda khawatir balita akan merusaknya, kenalkan dulu dengan komputer sederhana yang didesain khusus untuk anak-anak. Letakkan  komputernya di sebelah komputer Anda. Ajari bagaimana cara mengoperasikan komputernya tersebut.  Komputer untuk anak usia 1-2 tahun biasanya ada aplikasi belajar bahasa Inggris, mengenal warna atau binatang. Selain aksi pencet tersalurkan, ia juga bisa belajar teknologi dan aplikasi yang disediakan.
  • Menari berdua juga dapat mendukung aksi pencet-pencet balita. Gunakan gerakan-gerakan yang melibatkan jari jemarinya, agar jari-jarinya terlatih. Bila dikaitkan dengan prinsip gerak motor prehension, menari dengan melibatkan jari-jari merupakan gerakan untuk melatih kemampuan tangan. Gunakan musik agar balita juga belajar bagaimana bergerak mengikuti irama musik. Tubuhnyapun menjadi lebih bugar karena menari bisa menjadi sarana olah raga untuk anak.
  • Singkirkan tombol berbahaya. Tidak selamanya tombol-tombol yang ada di dalam rumah aman untuk dipencet anak. Seperti, tombol pada oven, microwave, kompor dan lainnya. Sebaiknya, letakkan peralatan tersebut di tempat yang sulit terjangkau oleh anak.
  • Berikan pemahaman tentang tombol-tombol yang aman dan tidak aman untuk dipencet. Gunakan kalimat sederhana dan perlahan. Atau, memperbolehkan anak memencet tombol yang berbahaya itu asal dengan pendampingan Anda. Cara ini digunakan untuk menepis rasa penasaran anak untuk coba-coba sendiri.
  • Pengalaman pencet di luar rumah. Jika balita bosan dengan barang-barang yang ada di rumah saja, berikan pengalaman pencet-pencet di luar rumah. Seperti, tombol lift, bell rumah, klason, mesin ATM, dan lainnya. Jangan lupa dampingi dan berikan pemahaman tentang tombol yang dia pencet.(me)
Baca juga:
Alasan Balita Hobi Memencet Tombol

 



Artikel Rekomendasi