Balita Mulai Akrab dengan Orang Lain

 

Balita kini mudah akrab dengan orang lain. Berarti kemampuannya berinteraksi dengan orang lain semakin matang. Ia tak lagi ngumpet di balik tubuh ibu, atau menggelayut di paha ayah saat bertemu orang lain.

Malahan di usia 3 tahun ia berani ngobrol dengan tamu yang sering berkunjung ke rumah, ngobrol dengan tetangga, atau memanggil-manggil tetangga yang lewat di depan rumah Anda. Kadang-kadang terdengar sapaannya yang lucu: “Hai tante, aku habis potong rambut lho” Anda merasa sukses jadi orang tua karena Anda berhasil membangun rasa aman dalam dirinya.

Belajar di rumah. Dalam tiga tahun pertama hidup anak, rumah adalah sekolah bagi anak. Dalam keseharian Anda bersamanya, dampingi saat ia belajar:
  • Mengenal bermacam orang: nenek, kakek, pengasuh baru, tukang listrik, petugas PAM, tetangga dan tamu yang berkunjung ke rumah.
  • Mengatasi perasaan sendiri, seperti kecewa, marah dan kesal. Anak juga berusaha memahami perasaan orang di dekatnya,misalnya kemarahan Anda untuk membangun relasi yang baik.
  • Komunikasi efektif dan memahami pikiran orang lain agar ketika bicara dengan orang lain bisa nyambung.
  • Modifikasi perasaan, dengan menyembunyikan perasaan. Misalnya anak sebenarnya marah, tapi  ia tak mau mengamuk  di acara ulang tahun teman.
Sekarang  buah hati Anda  berani menyapa orang lain. Tapi Anda perlu memasang rambu agar ia sukses berhadapan dengan orang lain, terutama orang dewasa lain. Tindakan berikut ini penting Anda ajarkan melalui perilaku Anda :
  • Santun bicara, dengan menggunakan kata-kata baik. Lakukan setiap kali Anda bicara dengan anak. Pilih kata-kata yang baik, misalnya “Enggak mau”, bukan “Ogah Ah!” 
  • Tidak nyeletuk saat orang dewasa ngobrol. Si 3 tahun sudah pintar melontarkan seletukan. Peringatkan anak bila ia nyeletuk diantara orang dewasa yang sedang ngobrol.
  • Tidak menginterupsi pembicaraan orang yang sedang bicara. Jangan lakukan ini saat anak bicara dengan ayahnya, agar ia  tidak melakukannya saat Anda sedang bicara dengan orang lain.
  • Tidak mengomentari orang lain, seperti warna rambutnya, kelainan tubuh, suara, ukuran fisik, cara berpakaian, warna cat kuku, dan sebagainya. Hindari melakukannya terhadap teman anak. Misalnya, si Olif giginya ompong, guntingan rambutnya miring-miring.
  • Menjawab saat ditanya. Latih anak menjawab pertanyaan dengan baik. Bila anak bertanya kepada Anda “mengapa?”, jawablah dengan “karena”, agar anak terbiasa menggunakan kalimat yang baik.

 



Artikel Rekomendasi