Balita Sayang Kakek-Nenek

 

Kakek-nenek sumber cinta kedua bagi anak. Dari mereka, balita belajar banyak hal. Kedekatan dengan kakek dan nenek dimulai sejak balita lahir. Timangan, elusan dan hiburan penuh empati dari mereka membuat buah hati Anda semakin lengket dengan kakek neneknya.

Cinta kedua. Bagi balita, kakek-nenek adalah tempat kedua seteleh ibu dan ayah. Sosok orang yang lebih tua dari ibu dan ayahnya ini memberi cinta yang tulus dan rasa aman, karena mereka siap menemani ketika ibu tugas keluar kota, atau pulang kerja larut malam. Mereka juga siap menjadi tempat mengadu tanpa menilai. Ketika balita sakit, nenek selalu siap dengan rmuan ajaib berbau aneh tapi ampuh. Kakek-nenek memang sumber cinta kedua bagi balita.
    Bagi Anda, keakraban balita dengan kakek-nenek kadangkala menimbulkan kekhawatiran. Masalahnya, buah hati Anda jadi manja karena disiplin yang melonggar. Lihat saja, kakek-nenek selalu mengabulkan permintaan balita. Bahkan terkadang mereka membiarkan ketodaktertiban balita. Celakanya, Anda mendengar langsung dari mulut balita Anda. Misalnya, ia boleh tidak menghabiskan susunya gara-gara makan terlalu banyak.

Balajar banyak. Tak perlu khawatir berlebihan karena balita belajar beragam hal positif dari kakek-neneknya, yaitu:
  • Usia. Balita belajar tentang urutan usia. Kakek-nenek lebih tua dari ayah dan ibu. Ayah dan ibu lebih tua dari dirinya.
  • Generasi ayah-ibu, anak dan cucu, adalah generasi yang hidup pad ausia yang berebda. Anak mengenal istilah cucu sebagai keturunan ketiga di bawah ayah-ibu dan kakek-nenek.
  • Perubahan fisik karena usia, diketahui anak lewat kulit kakek-nenek yang keriput dan rambut yang memutih.
  • Toleransi karena kakek-nenek sulit marah pada cucunya.
  • Masa lalu dari cerita tetang masa kecil ibu dan ayah. Melalui kakek-nenek, anak paham bahwa orang tua mereka juga pernah menjadi anak-anak dengan segala kelucuan dan kepandaiannya.
 
 

 



Artikel Rekomendasi