Di usianya kini anak siap mengenal benda, menyebut kembali nama benda, dan tahu kegunaannya. Ini tak lepas dari perkembangan kemampuannya berpikir dan berbicara.

"Ma, ini apa?" tanya Avin pada Marsha, ibunya tercinta.
"Oh", ini namanya kipas angin. Coba lihat nih, kalau ditekan tombol yang ini, terasa ada angin kan," ujar Marsha.
"Kalau ini? tanya Avin menunjuk remote kontrol televisi di atas meja.
"O, ini namanya remote untuk televisi, " jawab Marsha.
"Kalau ini? tanya Avin lagi sambil menunjuk mangkuk berukuran sedang di meja makan.
Ini namanya mangkuk," jawab Marsha lagi sambil terus membaca majalah.
"Ma, mangkuk kan buat makan ya? Avin makan pakai mangkuk ya, Ma?" tanya Avin lagi.

Mau tak mau Marsha menghentikan kegiatannya membaca. "Iya, Avin makan sup sosis pakai mangkuk," jawab mamanya. Wah, Avin semakin kenal benda-benda yang sering dilihat dan digunakannya, ujar Marsha dalam hati.

Berawal dari mahir mengucap kata. Kesiapan anak mengenal benda, menyebut kembali nama benda, dan juga memahami fungsi dan kegunaannya, tak lepas dari perkembangan kemampuannya berpikir dan berbicara.

Anak usia sekitar dua tahun diharapkan mampu mengucapkan kata-kata bermakna sekitar 50 kata. Namun, kemampuan ini bukan patokan yang dapat diterapkan pada semua anak karena, pada dasarnya, setiap anak memiliki irama perkembangan kemampuan berbahasa dengan kecepatan berbeda.

Bila anak dua tahun Anda mahir berbicara, rasa ingin tahunya terhadap suatu benda dapat ia verbalkan. Seperti keinginannya mengetahui apa benda ini, apa benda itu, apa kegunaannya, dan lain sebagainya dapat ia tanyakan pada Anda.

Ditunjang kemampuan mengingat yang berkembang semakin baik, informasi yang ia terima dari Anda atau lingkungan sekitar tentang benda yang menarik perhatiannya ia simpan dalam memori jangka panjang. Setelahnya, begitu anak melihat kembali benda yang pernah dikenalnya, ia pun berusaha mengenali dan mengingat nama dan fungsi benda tersebut.