Gemar Membenturkan Kepala

 

Pada umumnya benturan kepala ke dinding atau bidang lain tidak menyakiti si balita.

Rasa sakit ternyata menahan balita satu tahun membenturkan kepalanya keras-keras. Ia hanya akan membenturkan kepala sebatas kemampuan kepala bisa mentolerir rasa sakitnya. Namun, tetap saja Anda harus memperhatikan kemungkinan anak celaka akibat perilakunya.

Beberapa alasan. Banyak alasan mengapa si balita suka membentur-benturkan kepalanya, antara lain:

  • Tantrum atau sikap negativistik. Anak-anak usia 1 - 3 tahun biasanya kesulitan menunda keinginannya, sehingga ketika ia menginginkan sesuatu, mereka berusaha sekuat tenaga untuk mendapatkannya saat itu juga. Dan, tindakan membenturkan kepala merupakan salah satu bentuk rasa frustasi atau marah karena keinginannya tidak terpenuhi.
  • Normal kok. Ahli lain justru mengatakan kebiasaan ini merupakan perbuatan normal bagi anak usia satu tahun. Anak usia ini biasanya senang menggoyang-goyangkan badannya, yang kemudian berlanjut dengan dibenturkannya kepala secara ritmik mengikuti goyangan badannya.
  • Kurang stimulasi. Kebiasaan ini juga ditemukan pada anak-anak yang kurang terstimulasi dengan baik; seperti buta, tuli, serta anak-anak yang kesepian dan bosan. Anak-anak ini membentur-benturkan kepala untuk mendapatkan stimulasi.
    Melepaskan ketegangan dan bersiap-siap untuk tidur.
  • Infeksi telinga. Bisa saja, tindakan ini merupakan akibat dari rasa sakit akibat infeksi telinga yang dialami balita.
  • Ingin mendapat perhatian.
  • Autisme.

Melihat begitu banyak kemungkinan, orang tua sebaiknya mencari tahu penyebab anak membenturkan kepalanya. Coba saja Anda cermati kesehariannya, apakah ia melakukan kebiasaannya hanya di depan Anda, atau di setiap waktu. Observasi Anda sangat membantu diagnosa ahli, jika suatu saat dibutuhkan.

Stop dari sekarang

Jika balita satu tahun membenturkan kepalanya karena tantrum atau mencari perhatian, sebaiknya pastikan benturan itu tidak menyakitinya. Abaikan perbuatannya jika Anda yakin ia akan baik-baik saja. Jika Anda terlihat panik karena perilakunya, dengan senang hati balita mengulangi perbuatannya kelak jika ia ingin Anda perhatikan.

Anda pun dapat mengajak anak melakukan kegiatan lain yang lebih menarik, untuk membantu ia lupa dengan kegiatannya membenturkan kepala.

Biasanya kebiasaan ini berhenti dengan sendirinya saat anak menginjak usia 18 hingga 30 bulan. Namun, jika anak masih saja membentur-bentur kepalanya, bisa jadi inilah saat Anda lebih serius memperhatikannya. Jika perlu konsultasikan pada dokter anak yang biasa merawat balita.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Mengatasi Perilaku 'Horor' Balita

Kelakuannya membuat semua orang panik. Eksperimennya kadang menyeramkan! Mulai dari mencabuti tanaman, menyiksa hewan hingga memukul adik. Tenang Bunda, tidak perlu over reaktif , pahami kenapa dan se... read more

post4

Balita Membenturkan Kepala Sendiri

Biasa dilakukan anak untuk memancing reaksi segera dari orang di dekatnya. Tapi Anda perlu waspada karena sebagian anak yang melakukan ini biasanya mengalami masalah neurologis di kepalanya.... read more