Begini Menangani Kelakukan Aneh Balita

 

Getty Images


Balita tidak selalu berperilaku manis. Mereka kadang memiliki kebiasaan yang membuat Anda geleng-geleng kepala saat menyaksikannya. Nicole Pierotti, psikolog dan penulis Babycare: Caring for Your Baby, mengungkapkan, masa balita merupakan tahun-tahun saat mereka mengalami pertumbuhan badan dan psikologis yang pesat. Mereka selalu ingin tahu segala hal. Kebiasaan ‘nyentrik’ di bawah ini merupakan bagian dari proses pertumbuhannya.

1. Balita Gemar Membenturkan kepala
Anda mungkin stres melihat anak melakukan ini. Tapi percayalah, ia hanya melakukan sebatas kepalanya bisa menolerir rasa sakit. Meskipun begitu, tetap harus diperhatikan kemungkinan ia cidera akibat perilakunya. Menurut Nicole, kebiasaan ini sebenarnya merupakan cara untuk menenangkan diri. Saat si kecil mulai membenturkan kepala, itulah saat ia mulai merasa lelah. Ia berusaha melepaskan ketegangan dan bersiap untuk istirahat.
Respon dengan…Mencermatinya selama ia beraktivitas. Pastikan ia cukup istirahat malam dan siang. Ketika muncul tanda-tanda ia mulai lelah, coba alihkan dengan aktivitas yang menenangkan seperti mendengarkan musik. Namun, tetap tenang jika ia membenturkan kepala. Kepanikan Anda bisa ia jadikan senjata untuk mencari perhatian, saat keinginannya tidak terpenuhi. Tapi saat anak sering membenturkan kepalanya karena sakit atau tanpa alasan jelas, Anda haru serius memerhatikannya. Jika perlu, konsultasikan pada dokter anak.

2. Balita Suka Menahan napas
Menahan napas sering dilakukan pada saat balita tantrum. Ini terjadi akibat menangis terlalu keras dan lupa bernapas. Ngeri, kan, melihatnya. Kebiasaan ini bisa menjadi strategi bagi anak untuk memperoleh yang ia inginkan. Ia tidak akan segan untuk mengulanginya terus.
Respon dengan…Tetap tenang dan alihkan perhatiannya, misal dengan bertepuk tangan keras untuk mengejutkannya dan membantunya bernapas kembali. Namun, jika ia menahan napas sekadar mencari perhatian atau frustrasi, tetaplah kalem dan alihkan dengan hal lainnya. Jika Bunda terus gunakan strategi yang sama, ia akan sadar bahwa perbuatannya ini tidak efektif untuk mencari perhatian.

3. Balita Hobi Membariskan Mainannya 
Satu saat, Anda mungkin akan menemukan si kecil meletakan mainan, mobil-mobilan atau boneka secara berbaris. Mengagumkan! Apa yang ia lakukan itu karena balita gemar menyusun dan mengatur barang-barang miliknya. Ia seperti memiliki sistem pengaturan sendiri untuk mainannya. Ia bisa kesal jika mainannya menurutnya tidak teratur, meskipun sudah Anda bereskan. Apalagi jika Anda ‘membongkar’ barisan mainannya.
Respon dengan…Mendekatinya dan ikut ambil bagian dalam ‘pengaturan’nya tersebut. Katakan bahwa akan lebih baik jika ia menyusun mainannya itu di kamarnya sehingga tidak akan tertabrak orang saat lewat yang akan membuatnya jadi berantakan.

4. Balita Suka Memainkan Alat Kelamin
Perilaku ini kerap membuat orangtua senewen. Anak biasa melakukannya saat telanjang atau berpakaian. Pada usianya, anak memiliki keingintahuan yang besar untuk mengeksplorasi semua bagian tubuhnya, termasuk alat kelaminnya.
Respon dengan…Tidak melarangnya langsung, tapi mengajaknya melakukan aktivitas lain, seperti membaca buku atau memegang mainan sehingga tangannya tidak lagi berada di sekitar kemaluannya. Jika si kecil laki-laki, minta bantuan suami untuk memberi contoh bagaimana seharusnya memperlakukan alat kelamin. Namun jika anak terlalu sering melakukannya, tanya kenapa ia melakukannya untuk mengetahui apa yang ia rasakan. Siapa tahu ia merasa kesakitan atau keganjilan pada alat kelaminnya, sehingga Anda bisa segera memeriksakannya ke dokter.

5. Balita SeringMenolak Makan
Hari ini balita lahap memakan sayur saat makan siang. Namun lain hari, ia menolak karena tidak suka bayam sama sekali… Selamat datang di dunia makan balita! Balita kadang bisa sangat rewel dengan apa yang akan ia makan. Itu karena mereka hanya ingin ‘mengetes’ Anda, karena mereka kini bisa mengatakan “tidak” dan melihat bagaimana respons Anda.
Respon dengan…mengatakan bahwa ini adalah menu makan siangnya dan jangan berikan pilihan lain. Jika ia lapar, ia pasti akan makan. Namun jika ia menolak makan, berarti ia belum terlalu lapar. Jangan lupa, balita bisa makan 5-8 kali sehari, termasuk cemilan dan makan buah. Jadi besar kemungkinan kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi, meskipun ia menolak makan siang. (SAN/MON)
 

 



Artikel Rekomendasi