Tanamkan Anak Etika di Jalan Raya

 

Anak-anak belum tahu bahaya di jalan raya. Tapi, paling tidak, ia paham betapa sakitnya terjatuh di jalan ketika sedang bersepeda. Kepala bisa benjol, lutut biru lebam, bahkan luka berdarah, duh! Apalagi jika jatuh dari motor padahal tidak pakai helm atau tertabrak kendaraan ketika berlari menyeberang jalan. Wah, fatal akibatnya!

Menanamkan tingkah laku tertib di jalan kepada anak-anak sejak usia dini menjadi kegiatan wajib. Tidak hanya demi keselamatan pribadi tapi juga orang lain dan menyangkut sikap perilaku kita bagaimana menghargai diri dan menghormati sesama pengguna jalan. Sopan di rumah dan di sekolah, sopan pula dalam berlalu-lintas.

Sisi kiri. Pembelajaran berlalu-lintas dapat diterapkan sejak anak usia 3 tahun. Dimulai dari hal-hal sederhana, namun jelaskan dengan gamblang dan mudah dimengerti oleh jalan pikiran anak-anak. Misalnya dari yang paling dasar, yaitu cara berjalan.

Berjalan harus di sebelah kiri. Karena lajur posisi kita, baik ketika berjalan kaki atau mengendarai kendaraan, menganut lajur kiri yang lebih melindungi. Maka ketika berjalan bersama, anak-anak harus berjalan di sebelah kiri dalam dari orang yang lebih tua.

Orang tua wajib mengingatkan kakak untuk digandeng di sebelah kiri dan ketika punya adik, gantian dialah yang menggandeng adiknya di sebelah kiri agar terlindungi dari arus kendaraan.

Balita Anda yang sudah masuk TK dan mulai bersepeda bisa diajarkan cara berkendaraan sepeda yang aman. Pastikan ia mengenakan helm khusus mengendarai sepeda. Walau di dalam kompleks perumahan, berhenti dahulu untuk tengok kanan-kiri memantau ada tidaknya kendaraan lain jika ingin menyeberang.

Begitu pula jika di dalam mobil. Balita harus diperingatkan agar tidak mengeluarkan anggota badan dari kendaraan yang sedang melaju.

Pengetahuan berlalu-lintas tentu berkaitan dengan pentingnya mengenal tanda rambu-rambu lalu lintas. Apa saja yang perlu diketahui balita? Kenalkan fungsi traffic light ketika mengajari mengenal warna.

Ibu pun belajar. Jangan sampai balita malah terbiasa menyaksikan Anda sendiri menyalip kendaraan di depan tanpa membunyikan klakson atau menyalakan lampu terlebih dulu dan memperhatikan kondisi lalu lintas di sekitar. Ia akan menirunya kelak!

Ajarkan  balita. 
  • Berjalan di trotoar
  • Tidak berjajar lebih dari dua ketika sedang berjalan, apalagi sambil bercanda atau dorong-dorongan
  • Menggunakan jembatan penyeberangan zebra cross ketika menyeberang jalan
  • Tengok kanan-kiri, pastikan situasi aman baru menyeberang baik berjalan kaki atau bersepeda
  • Selalu bersama orang yang lebih tua dan dapat dipercaya ketika berjlaan kaki atau bersepeda
  • Jangan sampai terlepas dari pegangan tangan orang dewasa saat menyeberang jalan.
  • Berhati-hati di tempat parker karena tidak terlihat pengemudi saat parker
  • Tidak bermain bola, layang-layang atau kejar-kejaran di jalan

 



Artikel Rekomendasi