Enzim-enzim dalam ASI melancarkan proses BAB, sehingga bayi tidak akan terkena sembelit. Diantaranya
lipase (pengurai lemak),
amilase (pengurai karbohidrat) dan
protease (pengurai protein). Enzim-enzim tersebut tidak ada dalam susu formula dan seandainya ditambahkan, akan rusak jika dipanaskan.
Dalam 24 jam pertama kehidupan bayi, ia akan buang air besar (BAB) dengan mengeluarkan
mekonium (kotoran bayi berwarna kehitaman, terdiri dari asam empedu dan cairan amnion yang tertelan). Kemudian pada hari ke-2 sampai hari ke-7, ASI yang keluar adalah kolostrum.
Kolostrum bersifat pencahar, sehingga bayi dapat BAB setiap kali sehabis menyusu (bisa sampai 10 kali sehari). Hari ke-8 sampai minggu ke-3, ASI berubah menjadi ASI peralihan. Di sini frekuensi BAB bayi akan berkurang 2-6 kali sehari.
Di atas 3-4 minggu, ASI berubah menjadi ASI matur. Pada periode ASI matur ini, enzim-enzim yang terdapat dalam ASI membantu ASI mudah dicerna, sehingga hampir semua diserap tubuh. Itu sebabnya, bayi ASI bisa BAB dari 4 kali sehari sampai 4 hari sekali. Meski tidak pup 4 hari, namun bayi tidak
sembelit, karena dia bisa pup dengan mudah.
Baca:
Beda BAB Bayi ASI Ekslusif VS Susu Formula Pola Pup dan Gangguan Kesehatan BayiWarna Pup vs Kesehatan Bayi BaruBAB Bayi Berlendir dan Berdarah