Hati-Hati Penyakit THT Pada Bayi!

 

Jangan anggap remeh penyakit THT (Telinga, hidung dan tenggorokan) pada bayi. Pengobatan dan penanganan yang tidak tepat bisa berakibat lebih parah.

Penyakit pertama bayi umumnya menyerang 3 organ yang saling berhubungan, yaitu telinga, hidung dan tenggorokan. Dan hampir semua penyakit THT adalah penyakit menular. Karena itu, perhatikan orang-orang di skeitar bayi. Jika Anda sakit, kenakan masker saat merawat bayi. Seing cuci tangan dan menjaga kebersihan sebelum bersentuhan dengannya atau memegang perlengkapannya.
  • Infeksi Telinga Tengah (Otitis Media Akut). Penyebabnya,  bisa virus atau bakteri jenis Streptococcus pneumoniae. Infeksi ini jika tidak diobati dapat meluas ke organ otak dan menyebabkan radang selaput otak atau meningistis karena letak bagian tengah telinga persis di bawah otak. Jadi, jangan anggap remeh penyakit ini.
  • Radang tenggorokan. Sekitar 40-60% akibat infeksi virus. Waspadalah! Bayi bisa terinfeksi kuman Streptoccus beta hemolitikus Grup A (GABHS) di amandelnya. Bakteri ini menghasilkan toksin yang dapat beredar di dalam darah, sehingga menyebabkan rematik jantung atau rematik sendi.
  • Influenza. Disebabkan oleh virus dari kelompok RNA (asam ribonukleat). Hindari pemberian parasetamol terlalu dini. Pemberian parasetamol berlebih pada anak di tahun pertamanya, berisiko meningkatkan asma hingga 46% di usia 6-7 tahun. Rekomendasi WHO: beri parasetamol bila demam sudah mencapai 38,5º C atau lebih.
  • Sesak Napas. Akibat penyumbatang saluran napas, bayi bisa mengalami obstructive sleep apnea (OSA). 20% penyebabnya adalah pembesaran amandel (tonsil). Akibat OSA, otak bayi kekurangan oksigen, membuatnya lesu dan mengantuk. Dia juga bisa mengalami sleep fragmentation atau tidur terpotong-potong. Padahal, tidur nyenyak tanpa banyak terbangun, penting untuk pertumbuhan. 
  • Batuk sesak. 75% Disebabkan oleh virus parainfluenza. Waspada jika bayi kekurangan oksigen yang ditandai: pucat, kebiruan-biruan di sekitar mulut, hidung dan kuku. 
  • Batuk kering (pertusis). Waspada! Batuk jenis ini bisa berlangsung berbulan-bulan sehingga disebut batuk 100 hari. Pertumbuhan bayi bisa terganggu karena nafsu makan menurun.

 



Artikel Rekomendasi

post4

Pusar Bayi Bodong

Disebut pusar bodong karena bentuk pusar (umbilical ring) yang seharusnya rata dengan perut, malah menonjol. Sebagian besar menutup spontan sebelum usia 1 tahun. Namun ada juga yang baru menutup sebel... read more