Hamil, Terserang Kram

 

Kram adalah kontraksi keras pada otot yang menimbulkan nyeri tiba-tiba di bagian tubuh yang diserang. Biasanya kram menyerang daerah tubuh bawah seperti tungkai dan telapak kaki. Tetapi tak tertutup kemungkinan juga menimpa bagian tubuh lain.

Penyebab kram:
  • Terhambatnya aliran darah. Salah satu penyebabnya, posisi tubuh wanita hamil yang sering condong ke belakang untuk menarik perut ke atas. Konsekuensinya, terjadi penekanan pada tulang belakang. Padahal, tulang belakang itu tempat berkumpulnya saraf dan pembuluh darah. Janin yang besar juga akan menekan aorta abdominalis atau pembuluh darah balik yang terletak di daerah perut.
  • Kekurangan kalsium, kalium dan magnesium sepanjang  kehamilan. Terutama pada ibu hamil yang menderita morning sickness, sehingga sulit mendapatkan asupan makanan secara proporsional.
  • Terlalu banyak berkeringat yang menyebabkan tubuh kekurangan elektrolit, serta kondisi defisiensi zat besi.
Cegah kram!
  • Hindari gerakan pemicu kram. Setiap terserang kram, ingat aktivitas Anda sebelumnya dan hindari terlalu sering melakukan aktivitas itu.
  • Stretching teratur setiap hari, terutama untuk daerah rawan kram. Lengkapi dengan latihan aerobik ringan seperti jalan kaki, agar aliran darah lancar.
  • Jangan berdiri atau duduk kelamaan. Setiap beberapa menit sekali, ubah posisi, stretching atau jalan-jalan.
  • Banyak-minum untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
  • Konsultasikan ke dokter apakah Anda perlu minum cairan elektrolit atau mengomsumsi suplemen zat besi, kalsium dan magnesium. Ketiganya dapat mencegah kram.
Ada cara praktis untuk mengatasi berbagai keluhan kram



 



Artikel Rekomendasi

post4

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more