Berat Badan Lahir Rendah, Bisakah Dicegah?

 

Berat bayi lahir rendah artinya bayi lahir dengan berat lahir kurang dari berat normal. Kategori berat lahir rendah sangat bervariasi. Tapi umumnya bayi disebut lahir dengan berat normal adalah 2,5 kg sampai 4 kg. Disebut berat lahir kurang bila kurang dari 2,5 kg. Berat lahir sangat rendah bila kurang dari 1,5 kg. 

Penyebab
- Lahir prematur, atau lahir kurang bulan atau sebelum 37 minggu. Di usia ini janin tidak cukup waktu untuk menambah berat badan di dalam rahim. Bayi dengan berat badan lahir sangat rendah biasanya lahir sebelum berumur 30 minggu.

- Intrauterine growth restriksi yaitu janin tidak dapat tumbuh dengan baik dalam rahim baik karena komplikasi plasenta, kesehatan ibu atau kemungkinan cacat janin.

- Genetik. Beberapa bayi kecil memilki orang tua yang kecil.

- Pertumbuhan janin melambat selama dalam kandungan.

- Hamil kembar. Lebih dari setengah kelahiran kembar mengakibatkan berat lahir rendah. 

Faktor risiko
-  Lahir kurang bulan.
- Penyakit kronik dan pengobatan. Misalnya ibu hipertensi, diabetes, gangguan jantung dan paru atau ibu hamil sedang menjalani pengobatan epilepsi atau pengentalan darah.
- Usia ibu saat hamil. Kurang dari 15 tahun atau di atas 35 tahun.
- Pernah melahirkan bayi dengan berat lahir kurang sebelumnya. 

Pengaruhnya terhadap perkembangan
Kemajuan di bidang kedokteran telah memungkinkan bayi dengan berat lahir terendah untuk bertahan hidup dan berkembang. Fakta bahwa mereka sangat kecil dan lahir prematur dapat memengaruhi perkembangan fisik dan mental mereka. Sebagian besar bayi kecil dapat tumbuh normal, tetapi kategori bayi dengan berat lahir rendah juga mengalami peningkatan risiko penyakit dan keterlambatan perkembangan saraf.

Bisa dicegah dengan pemeriksaan kehamilan rutin. 

1. Diawali dengan pemeriksaan ultrasonografi  (USG) untuk menentukan berat badan dan panjang badan janin. Bila dari hasil USG bayi tampak berukuran kecil atau sebaliknya, lebih besar dari normal, maka dicari penyebab gangguan tersebut. Peyebab pertumbuhan janin terhambat adalah multifaktor, seperti ibu yang memiliki masalah kesehatan - misalnya kurang gizi - janin yang tidak menerima makanan; atau ukuran plasenta yang terlalu tipis atau mengalami pengapuran sehingga menghambat asupan nutrisi dari ibu ke janin.

Bila  dibiarkan, maka janin akan lahir dengan berat rendah (BBLR). Adapun faktor yang mempengaruhi bayi berukuran besar, atau giant baby, umumnya adalah faktor genetik obesitas dan overweight pada ayah atau ibu;  ibu punya riwayat melahirkan bayi besar sebelumnya; ibu menderita diabetes mellitus (DM); serta pengaruh kecukupan gizi ibu.
 
2. Dokter akan membantu mengatur penanganan lebih lanjut setelah diagnosa ditegakkan. Misalnya pada kasus BBLR yang disebabkan oleh penyakit ibu, maka akan diobati dulu penyakit yang melatarbelakangi.

Jika disebabkan oleh asupan nutrisi yang kurang, maka dilakukan pengaturan pemasukan makanan, misalnya ibu dianjurkan mengonsumsi karbohidrat lebih banyak.  Demikian pula pada penanganan bayi besar, bila terkait dengan penyakit DM ibu, maka diterapi dulu DM-nya disertai pengaturan makanan (IR).


 

 



Artikel Rekomendasi

post4

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more