Vagina Bisa Varises, Benarkah?

 

Saat hamil, banyak perubahan tubuh yang akan terjadi pada tubuh Anda. Badan terasa menjadi lebih berat, tubuh menggemuk, dan beberapa gangguan yang sebelumnya tidak pernah muncul pun terjadi saat hamil. Umumnya beberapa perubahan yang terjadi ini  disebabkan oleh hormon yang 'sedikit' berbeda dengan wanita yang tak hamil. Meski hadirnya janin di dalam perut ibu membuat bahagia, namun tak jarang ada pula beberapa gangguan yang tak diinginkan mampir ke tubuh ibu.

Salah satu gangguan kesehatan yang biasanya muncul saat hamil adalah varises. Perubahan bentuk pembuluh darah ini tak hanya mengkhawatirkan, namun juga mengganggu. Apalagi bila varises terjadi di tempat yang tak terduga seperti di vagina. Keluhan terhadap varises di vagina saat hamil ini dialami oleh kurang lebih 10% ibu hamil. Dan biasanya dialami oleh ibu muda.

Varises vagina adalah
Secara anatomis, varises vagina sama saja dengan varises yang terjadi pada kaki. Gangguan kesehatan ini disebabkan oleh pelebaran pembuluh darah vena yang ada di dalam vagina. Varises vagina disebabkan oleh bawaan atau bakat seorang wanita terhadap gangguan ini, wanita yang sering melahirkan dan beratnya janin. Semakin membesarnya ukuran dan berat janin, membuat ibu harus menopang janin sehingga berisiko membuat pembuluh darah di area vagina melebar.

Penyebab varises vagina
Pada ibu hamil, jumlah darah biasanya akan berkurang. Tak heran banyak ibu hamil yang mengalami anemia. Namun, volume darah pada ibu hamil menjadi lebih encer sehingga menyebabkan tubuh menjadi lebih berat. Dengan bertambahnya volume darah dan juga beban tubuh, maka organ-organ yang banyak memiliki pembuluh vena seperti anus, kaki (betis) dan vagina mengalami pelebaran. Selain itu darah yang lebih encer meningkatkan aliran darah dari tubuh bagian atas, sehingga menekan pembuluh darah tubuh bagian bawah, di antaranya pembuluh darah vagina. Tak hanya itu, saat ibu akan melahirkan, tekanan saat mengejan juga bisa mengakibatkan varises vagina.

Gejala yang dirasakan
Umumnya tak ada gejala yang muncul untuk gangguan kesehatan ini. Namun ada pula yang merasakan seperti penuh atau tertekan di area vagina. Rasa ini menyebabkan ketidaknyamanan. Pada kasus yang berat, varises vagina akan terasa seperti terbakar, apalagi saat Anda berolahraga berat atau berhubungan seks.

Varises vagina bisa diketahui melalui pemeriksaan fisik atau yang dikenal dengan pemeriksaan dalam yang biasanya akan dilakukan oleh dokter spesialis kandungan saat ibu hamil memasuki trimester tiga. Saat pemeriksaan akan terlihat pembuluh darah di area vagina yang tampak membesar. Bila Anda 'berbakat' mengalami varises ini, maka gangguan ini akan muncul sejak awal kehamilan. Sebaliknya, bila tak memiliki 'bakat', gangguan ini mulai terlihat setelah kandungan membesar sekitar usia kehamilan 7 sampai 8 bulan.

Bentuk varises vagina
Varises vagina paling banyak terjadi di area labia mayora atau bibir vagina dan di bagian dalam vagina. Hal ini terjadi oleh karena pada area ini terdapat banyak pembuluh darah yang sangat mungkin melebar bila ada beban berat di atasnya. Saat dilakukan pemeriksaan dalam, ibu dengan varises vagina akan terlihat pelebaran pembuluh darah bahkan dari bokongnya. Bentuknya menonjol seperti urat namun dalam jumlah yang banyak, dan apabila disentuh biasanya lunak.

Dampak pada persalinan dan janin
Oleh karena berlokasi di vagina, tentu saja varises ini mengkhawatirkan banyak ibu hamil yang hendak melahirkan. Itulah sebabnya, pemeriksaan dalam sebelum proses melahirkan merupakan hal wajib yang harus dilakukan untuk mengetahui ada atau tidakya gangguan ini. Sebab, ibu yang mengalami varises vagina biasanya tidak disarankan untuk melahirkan secara normal. Proses mengejan sangat mungkin mengakibatkan perdarahan, anemia dan kontraksi lemah yang sangat berbahaya bagi ibu maupun janin.

Bila sudah terlihat varises di vagina saat pemeriksaan dalam, dokter spesialis kandungan akan menyarankan ibu untuk melahirkan secara sesar yang lebih aman. Kondisi varises vagina sama sekali tidak mengganggu proses melahirkan secara sesar.

Sedangkan pada janin, gangguan ini pada dasarnya tidak menganggu pertumbuhan dan perkembangan janin. Hanya saja bila Anda memaksakan diri untuk melahirkan secara normal dengan kondisi varises vagina, maka hal ini tentu saja akan membahayakan calon bayi yang akan keluar.

Dampak pada kenikmatan seksual
Anda tetap bisa menikmati hubungan seks dengan pasangan meskipun Anda sedang hamil. Namun, bila Anda mengalami gangguan varises vagina sebaiknya Anda dan pasangan melakukannya dengan berhati-hati. Sebab bila tidak berhati-hati, dikhawatirkan varises tersebut pecah. Anda juga bisa merasakan nyeri bila varises di vagina sudah terlalu parah. Namun demikian, tidak ada posisi tertentu yang disarankan untuk berhubungan seksual bila Anda mengalami varises vagina. Hanya saja, Anda dan pasangan harus melakukannya dengan perlahan.

Cegah Varises Vagina
Untuk mencegah terjadinya gangguan kesehatan ini, Anda bisa melakukannya dengan menghindari mengangkat benda berat, menghindari olahraga berat terutama yang mengangkat beban berat dan banyak mengonsumsi makanan sumber serat seperti buah dan sayur. Asupan serat yang cukup akan memperlancar peredaran darah sehingga Anda dapat terhindar dari varises vagina.

Varises vagina setelah persalinan
Setelah proses persalinan, varises yang ada di tubuh Anda selama hamil biasanya akan hilang dengan sendirinya atau mengecil ukurannya. Hal ini dikarenakan beban selama hamil sudah lahir. Namun apabila varises vagina tetap ada meski sudah melahirkan, maka Anda perlu segera berkonsultasi dengan dokter spesialis bedah pembuluh darah untuk melihat keparahan varises. Bila diperlukan, varises akan dioperasi dengan menarik pembuluh darah yang terkena varises. Selain itu, agar varises tidak menjadi lebih parah, Anda tetap harus menghindari mengangkat beban berat.

(BAS/ERN)
KONSULTASI DR. RICKY SUSANTO, SPOG, BETHSAIDA HOSPITAL, SERPONG, TANGERANG SELATAN





 



Artikel Rekomendasi