Tak Sulit Mengatasi Sariawan

 

Makan susah, bicara juga terganggu. Ini memang ciri khas sariawan. Tapi, sebenarnya tidak repot menghindari dan mengatasinya

Sariawan adalah gangguan di rongga mulut, berupa bercak putih kekuningan dengan permukaan agak cekung. Bercak itu bisa tunggal, bisa pula berkelompok. Daerah yang paling sering diserang sariawan adalah selaput lendir pipi bagian dalam, bibir bagian dalam, lidah, gusi, serta langit-langit mulut.
 
Kenali gejalanya. Biasanya, sariawan ditandai dengan berbagai gejala, seperti:
  • Rasa sakit atau nyeri yang hebat, atau rasa terbakar.
  • Kadang-kadang membuat sulit menelan makanan.
  • Bila sudah parah, bisa menyebabkan demam.
Gangguan ini bisa menyerang siapa saja, termasuk bayi usia 6-24 bulan. Meski tidak tergolong berbahaya, sariawan sangat mengganggu.
 
Tak cuma vitamin C. Kekurangan vitamin C memang bisa mengakibatkan jaringan lunak (seperti dalam rongga mulut) dan jaringan penghubung antara daging dan gigi jadi mudah robek. Akibatnya, ya timbul sariawan. Kondisi ini akan kecil kemungkinannya bila Anda sering makan buah atau sayuran.

Sampai sekarang memang belum diketahui penyebab utama sariawan. Namun, banyak penelitian menunjukkan, faktor psikologis (emosi dan stres mental) adalah faktor terbesar terjadinya sariawan. Selain stres, hal lain yang diduga memicu sariawan adalah:
 
  • Kekurangan vitamin B, C, serta zat besi.
  • Luka tergigit pada bibir atau lidah akibat susunan gigi tidak teratur.
  • Luka karena menyikat gigi terlalu keras atau bulu sikat gigi mengembang.
  • Alergi terhadap suatu makanan, seperti cabai atau nanas.
  • Gangguan hormonal, seperti sebelum atau sesudah haid.
  • Menurunnya kekebalan tubuh. Contohnya, setelah sakit berat atau stres yang berkepanjangan.
  • Adanya infeksi mikroorganisme. Yang paling sering diakibatkan oleh infeksi bakteri atau jamur, dan sedikit dikarenakan infeksi virus (ini pun masih jadi hipotesa).
Kalau tak kunjung sembuh. Kalau ini yang terjadi, keluhan dapat diredakan dengan beberapa jenis obat. Baik yang berbentuk salep (mengandung kortikosteroid, antibiotika, atau penghilang rasa sakit), obat tetes (bila oleh jamur), atau obat kumur. Untuk obat terakhir, sebaiknya hindari penggunaan obat kumur yang mengandung alkohol. Ada pula beberapa pasta gigi yang dapat mengurangi terjadinya sariawan.

Pada kasus yang parah, barulah diperlukan antibiotika dan penurun panas (bila disertai demam). Biasanya sih, sariawan sembuh sendiri dalam waktu 4 hari. Bila sariawan tidak kunjung sembuh, waspadalah.

Segera ke dokter bila sariawan sudah diobati, namun tidak sembuh hingga lebih dari seminggu. Bisa jadi, ini gejala awal kanker rongga mulut. Apalagi, bila kelenjar getah bening di leher terasa sakit dan sedikit bengkak, plus ada benjolan-benjolan yang cukup besar di rongga mulut.(Foto/Dok.Ayahbunda)
 

 



Artikel Rekomendasi