Kasus Covid Terkonfirmasi Melonjak, Pemerintah Imbau Prokes Ditingkatkan

 



Foto ilustrasi ibu hamil menerapkan prokes saat beraktivitas. Dok. Freepik

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 6 Desember 2023, rata-rata kasus harian COVID-19 bertambah sebanyak 35-40 kasus. Dan hasil penelusuran Ayahbunda pada laman infeksiemerging-kemenkes.go.id, angka covid terkonfirmasi dalam per 3 Desember 2023 ini tercatat 32 orang terkonfirmasi covid-19, setelah per 1 Desember lalu sempat melonjak di angka 49 orang terkonfirmasi covid-19.

Pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit hingga 6 Desember 2023, tercatat antara 60-131 orang. Dengan tingkat keterisian rumah sakit saat ini sebesar 0.06% dan angka kematian 0-3 kasus per hari. Melihat data tersebut, Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengimbau masyarakat agar meningkatkan disiplin protokol kesehatan (prokes).

Dominasi Subvarian XBB 1.5

Kenaikan kasus Covid pekan ini di Indonesia, didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat.

Selain varian XBB Indonesia juga sudah mendeteksi adanya subvarian EG2 dan EG5. Dilansir dari laman Yalemedicine, Varian Eris EG.2 dan EG.5 adalah turunan dari varian omicron yang lebih mudah menular, memiliki kemampuan mengelabui sistem kekebalan cukup tinggi, namun belum dilaporkan sebagai penyebab keparahan akibat infeksi covid-19. Varian ini mulai teridentifikasi sejak November 2021 dan sudah dimasukkan ke dalam golongan infeksi Covid-19 "variant of interest" oleh WHO (organisasi kesehatan dunia) karena kemampuannya bermutasi sehingga lebih menular dari varian lainnya. 

Meskipun ada kenaikan, lonjakan kasus Covid-19 kali ini masih jauh kebih rendah dibandingkan masa Pandemi yang mencapai 50.000 sampai 400.000 kasus per minggu.
 

Gejala yang Patut Diwaspadai

Pemerintah juga mengingatkan, masyarakat perlu waspada apabila mengalami gejala penyakit yang mengarah pada COVID-19, yakni batuk, pilek, demam dan gangguan pernapasan, agar segera melakukan pemeriksaan antigen.

Sementara untuk gejala varian Eris atau EG.2 dan EG.5,  lebih mirip ke gejala flu biasa. Mulai dari sakit tenggorokan, pilek, dan gejala infeksi saluran pernapasan atas pada umumnya.
 

Rapid Antigen Masih Menjadi Standard

Maxi mengimbau pada orang-orang yang mengeluh sakit dan merasa memiliki gejala Covid-19 untuk disiplin memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menjaga imunitas dengan mengonsumsi makanan bergizi seimbang, menjaga jarak, dan tidak bepergian ketika sedang sakit. 

“Dengan naiknya (kasus Covid-19) ini, siapa yang punya gejala sebaiknya dilakukan testing rapid antigen dan dilaporkan dan tentu dengan kesadaran melakukan isolasi mandiri kalau gejala ringan, kalau berat ke rumah sakit,” pesan Maxi.

Selain disiplin prokes, Maxi berharap masyarakat terutama kelompok rentan agar menyegerakan vaksinasi COVID-19 baik dosis lengkap maupun booster.

“Lakukan vaksinasi booster, sampai akhir tahun masih gratis untuk seluruh masyarakat. Tahun depan, hanya untuk kelompok rentan seperti lansia dan orang dengan penyakit penyerta serta immunocompromised (orang yang memiliki masalah dengan sistem imun),” tutup Maxi.

Baca Juga:

Imbauan IDAI Soal Pneumonia Misterius
Omicron, Varian Covid-19 yang Bunda Harus Tahu
Vaksinasi Covid-19 Booster, Perlu?

 


Topic

#covid #covid19 #kasuscovidmeningkat #prokes



Artikel Rekomendasi