Membuat Rencana Keuangan Kehamilan

 

Kehamilan merupakan kabar yang sangat membahagiakan, namun tak jarang berita gembira ini datang ‘tanpa rencana.’ Cukupkah anggaran untuk membiayai kehamilan hingga bersalin nanti? Bagaimanapun, Anda perlu melakukan perencanaan keuangan untuk menyambut kedatangan anggota baru dalam keluarga. 

  • Buatlah pengeluaran kas rumah tangga dalam 4 pos, yakni tabungan, cicilan utang (jika ada), premi asuransi, dan biaya hidup. Anda bisa memasukkan rancana keuangan untuk membiayai masa kehamilan dan kelahiran dalam pos biaya hidup, yang terbagi dalam dua bagian, yaitu biaya rutin dan biaya terjadi satu kali saja. Biaya rutin adalah biaya yang berulang kali terjadi selama masa kehamilan dan pasca kelahiran, seperti pemeriksaan kesehatan kandungan dan kebutuhan penunjangnya seperti suplemen, perlengkapan ibu dan bayi. Sedangkan biaya yang terjadi satu kali adalah biaya persalinan.
  • Menyesuaikan rencana persalinan dengan isi kantong. Anda dan suami harus betul-betul memahami berapa kesanggupan Anda membayar biaya persalinan. Fokuskan pada kebutuhan ibu dan bayi serta keselamatan keduanya. Tak perlu gengsi jika tak mampu menginap di kamar rawat VIP atau memaksakan diri ke dokter kandungan terkenal hanya karena ikut-ikutan.
  • Masukkan pembelian barang keperluan bayi dalam pos kebutuhan rutin. Biasanya dicicil selama masa kehamilan atau menjelang kelahiran dan setelah kelahiran. Jadi, anggarkan dari arus kas bulanan pada pos pengeluaran biaya hidup.
  • Tentukan skala prioritas kebutuhan yang utama dan kebutuhan apa yang sifatnya penunjang. Setelah itu, pilih barang dengan kualitas baik dan harga terjangkau.
  • Siapkan biaya tak terduga atau dana cadangan untuk menghadapi kondisi darurat. Anggarkan 10%-20% dari total perkiraan biaya persalinan.

Foto/Dok.Ayahbunda
 

 



Artikel Rekomendasi