Menjadi Orang Tua yang Percaya Diri

 

Memercayai anak dan menerima anak apa adanya, dapat dijalankan dengan baik oleh orangtua, jika orangtua sendiri memiliki rasa percaya diri yang cukup terhadap kompentesinya sebagai orangtua.  Orangtua yang percaya diri, akan relaks dan tenang merawat anak.  Sikap itu akan dirasakan oleh anak, sehingga ia juga tenang dan relaks, serta memercayai orangtuanya 100%.     

Tidak mudah memang, untuk selalu percaya diri terhadap kompetensi kita sebagai orangtua. Rasa percaya diri orangtua diuji sejak hari kelahiran anaknya: proses persalinan yang sulit, bayi harus menggunakan alat bantu pernapasan, ASI  tidak kunjung keluar; semuanya adalah contoh ujian kepercayaan diri orangtua baru.  

Meski saat itu Anda akan diterjang  perasaan tidak berdaya, para ahli psikologi menyarankan untuk tetap melakukan apa yang harus dilakukan: mengurus bayi, membedongnya, menyusuinya, membisikkan kata-kata yang menenangkan di telinganya, dan memeluknya. "Rasa percaya diri orangtua akan membentuk perasaan aman di dalam diri bayi. Dalam kondisi saling percaya itulah, sebuah hubungan akan dibangun," ujar Katharina Zimmer, psikolog dan penulis.

Zimmer melanjutkan, pada setiap momen dimana Anda ragu-ragu atau tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk mendidik anak,  ingatlah kata-kata ini: "Anakku mempercayaiku. Aku juga harus percaya bahwa diriku mampu menjadi orangtua yang baik baginya."

Selanjutnya, menurut Zimmer, adalah memercayai anak. Ini penting dilakukan, sebab anak-anak yang merasa dipercaya akan mendapatkan dukungan positif untuk membangun kekuatannya sendiri.

Titie Utomo (Kontributor)

Baca juga:
 

 



Artikel Rekomendasi