Terapi Perkawinan Workaholic

 

Menyoroti kasus perkawinan workaholic alias kecanduan, sebaiknya suami-isteri ambil titik tengah. Si Workaholic sebaiknya mengurangi kesibukan, sedang pasangannya disarankan mengalihkan perhatian pada hal lain sehingga tidak hanya mikirin pasangan

Ini karena mengubah gaya hidup workaholic yang waktu kerjanya gila-gilaan, memang tidak semudah membalik telapak tangan. Ketika muda dan ada target-target yang harus dicapai, mungkin memang perlu kerja keras ekstra.

Jadi menurut dibutuhkan upaya kedua belah pihak untuk menghindari goyangnya biduk perkawinan gara-gara pasangan gila kerja.
1. Suami isteri duduk bersama dan diskusi tentang:  
  • Apa penyebab kecanduan kerja?
  • Apakah sudah workaholic sejak sebelum menikah? Apakah akhir-akhir ini kecanduannya meningkat?
  • Apakah ada faktor keuangan (hutang, standar gaya hidup, rencana investasi) yang memicu?
  • Apakah suasana rumah menyenangkan? Apakah ada cekcok atau kemarahan yang mendorong suami/isteri “menjauh” dengan kerja terus?
  • Apa harapan suami-isteri saling dalam perkawinan?
  • Bagaimana membantu Si Workaholic mengurangi frekuensi kerja, misal: meninjau manajemen waktu, membuat skala prioritas tugas atau proyek di kantor, mendelegasi pekerjaan, membuat batasan disepakati, misal, Sabtu kerja ½ hari, Minggu untuk keluarga.
  • Membantu pasangan agar tidak merana, misal, mencari kesibukan bagi dirinya berupa usaha sampingan, hobi, dan lain-lain. 
     
2.Menjaga komunikasi dan ikatan suami-isteri 
  • Tentukan satu waktu bersama pasangan setiap harinya. Tidak bisa ditawar. Lamanya 30 menit sampai satu jam. Tanpa satu waktu bertemu tiap hari, suami-isteri akan kehilangan kontak satu sama lain.
  • Makan malam bersama keluarga sekali seminggu, juga wajib hukumnya. Hindari gangguan TV, koran, telepon genggam atau radio.
  • Semobil ke Kantor. Jika keduanya bekerja, gunakan kendaraan sama untuk pulang-pergi ke kantor supaya bisa ngobrol di jalan.
  • Tidur Berdua. Tempat tidur oase suami isteri, jangan berbagi dengan anak. Pertahankan romantisme ranjang.
  • Kencan spesial. Sebulan sekali, curi waktu jalan berdua; makan malam lalu nonton, menginap di hotel butik atau motoran.
  • Ikuti Kegiatan Bersama. Di luar jam kantor, ikuti satu aktivitas yang diminati; les dansa, kursus diving, pengajian. Ini merekatkan hubungan.
  • Miliki Teman Luar Kantor. Kalau sulit menemukan hobi sama, usahakan punya jadual rutin bersilaturahmi dengan teman atau kerabat dari luar kantor.  
  • Liburan Keluarga. Mutlak perlu untuk istirahat, refreshing pikiran dan hubungan(Foto/Dok.Ayahbunda)
     

 



Artikel Rekomendasi