Tanya-Jawab: Kurang Subur Karena Kelainan Posisi Rahim dan Infeksi

 

Tanya:  Sampai sekarang saya (24 tahun) belum hamil juga, padahal saya tidak memakai alat kontrasepsi apa pun. Sekitar tiga bulan setelah menikah, saya pernah mengalamai perdarahan darah agak banyak dan setelah itu saya mengalami keputihan. Saya juga sering mengalami nyeri ketika haid, sementara darah yang keluar pun bercampur lendir.

Menurut dokter, saya menderita infeksi dan kelainan letak rahim (rahim saya menghadap ke belakang). Untuk itu saya diberi obat-obatan antibiotika serta pil penyubur.  Dengan kondisi rahim seperti itu, apakah saya termasuk tidak subur? Saya ingin sekali hamil.
 
Jawab: Apabila usia perkawinan Anda belum sampai 6 bulan, dokter belum dapat menentukan kesuburan atau ketidaksuburan suami-istri. Jika setelah satu tahun perkawinan dan belum ada tanda kehamilan, barulah dokter akan menyarankan suami-istri untuk melakukan serangkaian pemeriksaan. Tak perlu terlalu khawatir, apalagi usia Anda juga masih muda. Sebaiknya jalankan saja pemeriksaan bersama suami dengan perasaan yang ringan.

Nyeri haid yang Anda alami, nampaknya perlu mendapat pemeriksaan dan pemantauan dari dokter. Ada kemungkinan infeksi, atau sebab lain yang memicunya. Apabila dokter Anda memberikan antibiotik, besar kemungkinan memang terjadi infeksi. Silahkan dilanjutkan pengobatan. Jika terdeteksi masalah, dan tertangani dengan baik, biasanya kehamilan akan mudah dicapai.

Posisi rahim seorang calon ibu tidak terlalu mempengaruhi ketidaksuburan. Poin penting adalah jika Anda dan suami tidak memiliki masalah kesuburan, dengan letak atau posisi rahim apa pun kehamilan akan mudah dicapai. Selain masalah infeksi, yang biasanya menghambat terjadinya kehamilan gangguan di saluran rahim, gangguan fungsi indung telur, demikian juga kualitas atau kondisi sperma.

 



Artikel Rekomendasi