6 Cara Terbaik Menghadapi Anak Sensitif

 

Fotosearch


Ketika balita lain menangis, tiba-tiba anak Anda ikutan menangis, padahal tidak ada yang menyakitinya. Fenomena ini menurut Martin L. Hoffman Psikologis di New York University, AS, merupakan salah satu bagian dari rasa empati anak. Empati atau kepekaan bisa diartikan sebagai tenggang rasa. Pada dasarnya setiap anak sudah memilikinya rasa peka pada dirinya. Hanya saja, anak usia ini belum mampu mengontrol kepekaannya, sehingga jatuhnya lebay atau berlebihan menurut orang dewasa. Untuk melatih kepekaannya, ia butuh bantuan Anda.

1. Berbicara keras
“Ayo duduk di sini, jangan berdiri di depan TV”, tegas Anda dengan suara keras. Tidak bermaksud membentak, tetapi anak merespon dengan menangis terisak-isak. Pertama-tama mintalah maaf pada anakl karena suara Anda terlalu keras. Lalu jelaskan bahwa Anda tidak sedang marah padanya, melainkan menggunakan suara yang agak keras agar ia mendengar.

2. Saat nenek sakit.
Anak sedih melihat kondisi neneknya yang hanya bisa tidur di ranjang, dan tidak bisa bermain dengannya. Segera katakan padanya, “Kamu sedih melihat nenek sakit ya, nak? Tenang, sebentar lagi nenek akan sehat dan segera bisa bermain dengan kamu, sayang. Kita doakan nenek supaya cepat sembuh, ya.” Ajak ia untuk menghibur nenek dengan cara membawakan makanan favorit nenek, bernyanyi atau mendongeng untuk nenek.

3. Teman sebayanya menangis.
Anak Anda ikutan menangis ketika temannya menangis. Anda boleh menghampiri mereka, lalu bertanya padanya apa alasannya menangis. Anda bisa jelaskan pada anak bahwa ia tidak perlu menangis jika melihat temannya menangis. Ajarkan untuk memeluk temannya yang sedang menangis sebagai bentuk empatinya.

4. Binatang peliharaan mati.
Rasa sayang yang besar pada binatang peliharaan boleh-boleh saja. Tetapi, jangan terlalu sedih jika hewan peliharaannya mati. Jelaskan saja bahwa binatang peliharaannya mati karena sakit. Berikan si kecil waktu 1-2 hari untuk sedih. Dan sah saja jika Anda memberikan binatang peliharaan pengganti untuk mendapatkan senyum manis si kecil.

5. Menonton cerita yang sedih.
Anak menitikkan air mata saat menonton kartun dengan cerita yang sedih. Tidak ada yang salah kok, Bunda, dengan aksinya. Ya, artinya ia sudah menangkap cerita dari film tersebut. Usap air matanya, katakan bahwa cerita tersebut hanya ada di film, bukan kenyataan. Berikan pelukan agar ia merasa nyaman dan tenang. Setelah itu, alihkan ia ke kegiatan lain.

6. Pengasuh pulang kampung.
Ia merasa sedih dan tidak mau pisah karena merasa sudah dekat sekali dengan pengasuhnya. Tenangkan ia, katakan kalau si mbak juga rindu dan ingin bertemu dengan orangtuanya. Jelaskan bahwa si mbak hanya sebentar pulang ke kampung dan akan kembali ke rumah serta bermain lagi dengan dirinya. Ia masih bisa berhubungan melalui telepon jika kangen dan ingin ngobrol dengan si mbak.

(MON)

BACA JUGA:
- 6 Tips Mengatasi Anak yang Temperamental
- Mengatasi Anak yang Hobi Pamer
- 9 Hal Positif yang Bisa Dipelajari Balita
- 5 Positif Sisi Balita yang Suka Ngatur

 



Artikel Rekomendasi