Anak Gampang Menangis

 


"Anak kamu cengeng banget, deh," ujar teman-teman Anda. Ya, dibandingkan anak lain, balita Anda memang lebih sering menangis. Di mana saja, saat bersama Anda atau tidak, dan apapun aktivitas yang dilakukannya, ada saja pasti yang membuatnya menangis.
 
Anda mungkin heran, dari mana ia memiliki cadangan air mata yang begitu melimpah. Dan, ia seperti tidak merasa lelah melakukannya, padahal Anda sendiri sudah lelah sekali. Tidak hanya itu, saat menangis si kecil kadang juga menjerit, melempar barang atau memukuli orang yang ada di sekitarnya. 
 
Anak dapat disebut cengeng bila frekuensi tangisannya lebih sering dibanding anak seusianya. Tapi, Bunda, anak berusia di bawah tiga tahun yang sering menangis tidak bisa disebut sebagai anak cengeng, karena di usia ini anak belum bisa mengungkapkan kebutuhannya secara verbal. Dan salah satu cara yang digunakannya untuk mengungkapkan perasaannya adalah dengan menangis.
 
Alasan paling umum untuk kecenderungan balita yang selalu menangis di segala situasi, adalah rasa tidak percaya diri. Anak yang memiliki kepercayaan diri yang baik, secara emosional lebih baik saat berinteraksi dengan orang lain.
 
Untuk mengatasi hal itu, yang  pertama kali dilakukan adalah kemauan Anda mengubah diri sendiri dalam mengasuh anak. Berikut ini tipnya:
 
Pahami Tangisan Anak
Bila si kecil menangis karena sakit, kelelahan, takut melihat sesuatu, ditinggal orang tua atau bertemu orang baru, berarti ia  benar-benar membutuhkan Anda atau merasa tidak nyaman.
 
Bantu anak mengatasi rasa tidak nyamannya dengan mengurangi rasa sakitnya. Apabila ia takut melihat sesuatu, jangan semakin ditakut-takuti, tapi cari tahu sumber ketakutannya. Kemudian tunjukkan pada anak bahwa apa yang dia takutkan tidak ada.
 
Ingin Dibantu? Jangan Menangis
Saat ia tidak menemukan mainan favoritnya, ajarkan agar ia tidak langsung menangis atau berteriak. Beritahu dirinya, dia harus mencarinya. Anda akan membantu menemani mencari mainannya, asalkan ia tidak menangis. Buktikan omongan Anda, jangan hanya memberinya janji.
 
Latih anak mengatasi persoalannya dengan memberinya permainan yang membutuhkan ketekunan dan kesabaran semacam balok dan puzzle, atau permainan yang harus dirakit. Apabila ia mulai frustrasi dan marah-marah, minta ia menghentikan permainannya. Tak perlu dibantu untuk menyelesaikannya. Jelaskan pada anak, bahwa ia pasti akan bisa menyelesaikan puzzlenya.
  
Jangan Mudah Tersentuh Ketika Ia Menangis
Mungkin, penyebab si kecil terus-menerus menangis karena ia telah menemukan bahwa ini adalah cara yang efektif untuk mendapatkan perhatian Anda. Menangis menjadi cara untuk memanipulasi Anda.
 
Mulai sekarang, jangan mudah tersentuh dengan tangisan si kecil saat ia ingin mendapatkan perhatian Anda. Beritahu si kecil bahwa Anda tidak bisa selalu mendampinginya sekalipun Anda berada di rumah. Libatkan anak dalam pekerjaan rumah sehari-hari agar ia merasa berarti. Misalnya meletakkan kantong sampah di depan pintu pagar agar lebih mudah diambil oleh petugas kebersihan.
 
Abaikan Saja
Semakin banyak Anda bereaksi dengan tangisannya, semakin besar kemungkinan dia akan terus bertingkah seperti ini. Abaikan beberapa episode yang penuh air mata. Dia mungkin menangis lebih keras, tetapi lakukan yang terbaik -tidak bereaksi.
 
Contohnya, bila Anda sedang berbicara dengan tamu yang datang ke rumah dan si kecil tiba-tiba nimbrung sambil menangis minta ditemani, abaikan saja. Jangan panik apalagi memperlihatkan amarah di depan anak. Karena, ia memang membutuhkan reaksi Anda. Abaikan selama 10 menit. Setelah tangisannya reda, peluk si kecil dan beritahu ia bahwa Anda senang tidak mendengar tangisannya lagi.
 
Dengan melakukan langkah-langkah tersebut, ia akan belajar mengurangi tangisannya. Dia juga belajar bahwa untuk menarik perhatian Anda dapat dilakukan dengan cara yang positif, bukan dengan tangisan.
 
Namun, bila si kecil terus-menerus menangis, bisa jadi penyebabnya dari Anda dan suami. Balita yang sering melihat orang tuanya bertengkar akan merasa tidak bahagia dan menjadi cengeng. Penyebab lainnya, bisa jadi ia cemburu pada adiknya. Karena itu, pahami betul tangisan si kecil.
 
Maria Soraya Az Zahra
 
 
 

 

 



Artikel Rekomendasi